Ketika pengumuman di IPB diundur, aku mulai cemas kembali, walau kecemasanku tak diperlihatkan. Seperti halnya pengumuman SBMPTN, aku hanya berharap rencanaku sesuai rencana Tuhan.
Guru-guruku di sekolah menanyakan tentang pengumuman jalur ketua OSIS di IPB.
"Ni, gimana IPB?"
"Ni, kumaha IPB?"
"Sudah ada pengumuman yang jalur ketua OSIS itu?"
Dan pertanyaan lainnya. Berbagai pertanyaan menyelimuti isi kepalaku. Aku hanya menjawab sederhana saja.
"Mohon do'anya saja," kataku.
Aku berusaha untuk tidak pernah kecewa pada keputusan Tuhan. Mau bagaimanapun aku harus bisa menerimanya, walau tak sesuai dengan keinginanku.
***
Di hari pengumuman, aku sempatkan untuk bersilaturahmi dengan teman-temanku. Pada hari itu, teman-teman kelasku mengadakan kumpul. Walau tidak semuanya. Aku pun ikut kumpul. Aku ingin silaturahmi dengan teman-temanku bisa semakin erat hingga tua nanti.
Harusnya pengumuman itu pada pukul 16.00 WIB, tapi saat aku coba status web nya masih proses seleksi. Hati mulai bergetar. Kecemasan mulai melanda kembali pada diriku ini. Lalu, aku tanyakan pada kakak tingkat ku yang kini sudah berkuliah di IPB.