Tentu sebagai pempimpin harus berkoordinasi dan berkomunikasi pada pimpinan yang lebih tinggi. Saya pun demikian. Saya selalu berkoordinasi dengan pembina OSIS kemudian pembina OSIS dilanjutkan ke wakil kepala sekolah bidang kesiswaan dan akhirnya disetujui kepala sekolah.
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah saya selama menjadi ketua OSIS bisa menjadi pemimpin yang baik dan selalu setia kepada anggotanya. Walaupun hambatan dan tantangan selalu ada, tapi saya bersama rekan-rekan pengurus bisa mengatasinya.
Kepemimpinan saya tak hanya dibentuk di OSIS saja, melainkan dari ekskul atau organisasi lainnya, baik yang berada di sekolah maupun di luar sekolah, diantaranya saya pernah menjadi koordinator Forum Pelajar Sadar Hukum dan HAM (FPSH HAM) Kab. Bogor sekaligus pengurus Provinsi Jawa Barat, dewan pengarah FPSH HAM Kab. Bogor, ketua Pelajar Pelopor Keselamatan Jalan (PPKJ) Kab. Bogor, wakil ketua PMR unit SMAN 1 Cisarua, wakil ketua Forum Anak Cisarua (Facis), Â sekretaris Dewan Kerja Ranting Cisarua, Bendahara Pramuka SMAN 1 Cisarua, dan anggota sekaligus seksi bidang dakwah Rohis SMAN 1 Cisarua. Selain itu, saya juga aktif di bidang kepenulisan, diantaranya Ibarat Kata dan Komunitas Penulis Nusantara. Di Ibarat Kata, kebetulan saya menjadi pendirinya. Tak hanya itu, saya juga aktif di media pers Ekskul News sebagai admin dan pewarta berita.
Saya senang bisa menjadi pemimpin dan belajar dari organisasi. Harapan saya, saya ingin menjadi pemimpin bangsa di masa mendatang yang akan membawa bangsa dan negara Republik Indonesia ke arah yang lebih baik.
Setelah tulisan itu benar-benar selesai, aku kirim tulisan itu pada beberapa guru seperti Bapak Wawan Yusman, Ibu Ima, Ibu Riri, Bapak Ruslan, Ibu Emi, dan Bapak Oleh untuk dinilai kelayakannya. Dengan syukur Alhamdulillah, tulisan yang ku kirim dinilai baik, walau ada beberapa yang harus direvisi.
Akan tetapi, setelah aku masukkan tulisan tersebut dalam kolom Deskripsi Kepemimpinan, ternyata tulisan tersebut terpotong, karena terlalu banyak.Â
Aku pun mencoba mencari tahu kenapa bisa seperti ini. Ternyata jumlahnya terlalu banyak. Harusnya 1000 karakter bukan 1000 kata. Di sini lah aku paham bahwa kata dan karakter itu beda.
Lalu, aku coba pangkas dan rangkum hingga menjadi 1000 karakter. Ini deskripsi kepemimpinanku yang sudah ku pangkas.
Selama menjadi ketua OSIS, saya selalu mengimplementasikan nilai-nilai positif seorang pemimpin dalam sebuah organisasi, diantaranya menjunjung tinggi nilai religi, menjalin kedekatan dengan pengurus, memberikan semangat dan motivasi kepada pengurus, memberikan kepercayaan dan tanggung jawab kepada pengurus, mendengarkan pendapat atau keinginan pengurus, ikut serta membantu pelaksanaan setiap program kerja, bertanggung jawab penuh terhadap organisasi, mengakui kesalahan dan kekurangan, selalu belajar dari lingkungan sekitar, memberikan apresiasi terhadap prestasi pengurus, selalu bijak dalam menentukan suatu keputusan, selalu berkoordinasi pada pimpinan, dan menjaga interaksi yang baik dalam organisasi. Selama memimpin, saya membuat program dengan terobosan baru kepada sekolah. Tujuannya untuk membantu kesiswaan dalam membangun dan memajukan sekolah. Kepemimpinan saya tidak hanya dibentuk dari OSIS saja, tetapi dari berbagai organisasi mulai dari tingkat sekolah hingga nasional
Dengan percaya diri, akhirnya tulisan hasil pangkas tersebut dikirimkan ke web pendaftaran IPB jalur ketua OSIS.
***