Mohon tunggu...
Muhamad badarudin
Muhamad badarudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hobi yg penting olahraga.cuakk

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Latar Belakang Nasionalisme dan Islam

26 Oktober 2023   21:14 Diperbarui: 26 Oktober 2023   21:18 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

(SDI), Persyarikatan Ulama di Majalengka, Muhammadiyah, Persatuan Islam (Persis), Nahdlatul Ulama (NU), serta berdiri juga partai-partai politik seperti Sarekat Islam (SI) yang merupakan kelanjutan dari Sarekat Dagang Islam (SDI), Persatuan Muslimin Indonesia (Permi) dan Partai Islam Indonesia (PII). Dari organisasi-organisasi gerakan sosial keagamaan dan partai politik Islam inilah selanjutnya terbangun karakter kebangsaan yang diawali dengan membangun persatuan dan kesatuan (unity) yang merupakan unsur utama dalam membangun nasionalisme, kebebasan (liberty), kesamaan (equality), demokrasi, kepribadian nasional serta prestasi kolektif.) Tak ada diskursus dan silang pendapat terkait hal ini karena ajaran Islam yang bersumber dari Alquran dan Hadis memang menyerukan kepada persatuan dan anti perpecahan, kesamaan dan kebebasan karena mereka meyakini bahwa sebagai sebuah kepercayaan Islam memang menentang sikap memusuhi bangsa lain yang merupakan salah satu ciri atau karakteristik utama dari nasionalisme. Dalam konteks Indonesia persatuan, kesamaan dan kebebasan inilah yang kemudian mendasari semangat untuk membela kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi dan golongan. Puncak dari semangat inilah yang kemudian melahirkan Sumpah Pemuda pada 1928. Dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, Sumpah Pemuda merupakan puncak dan representasi.

Sumpah Pemuda lahir dari kesadaran para pemuda akan pentingnya memperkuat persatuan di antara perkumpulan organisasi kepemudaan dan membangkitkan kesadaran bahwa mereka berbangsa dan bertumpah darah satu Indonesia. Hamid Darmadi, Kebangkitan Nasional, Pancasila dan UUD 1945 Kunci Pemersatu Bangsa (Yogyakarta: Suluh Media, 2017), 42-43.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun