2. KRIMINOLOGI TERAPANÂ
Kriminologi terapan, cabang ilmu yang fokus pada penerapan pengetahuan kriminologis untuk menyelesaikan masalah kejahatan di dunia nyata, juga mendapat manfaat signifikan dari bimbingan filsafat.
- Membuat keputusan etis: Ketika merumuskan kebijakan dan program untuk mencegah dan menangani kejahatan, praktisi kriminologi dihadapkan pada dilema etis yang kompleks. Filsafat membantu mereka untuk menganalisis dilema ini secara mendalam, mempertimbangkan berbagai perspektif moral, dan membuat keputusan yang adil dan bertanggung jawab.
- Mengembangkan program yang efektif: Program kriminologi yang efektif harus didasarkan pada pemahaman yang kuat tentang penyebab kejahatan dan faktor-faktor yang berkontribusi terhadapnya. Filsafat membantu para praktisi kriminologi untuk merumuskan program yang berbasis bukti, mempertimbangkan konteks sosial dan budaya setempat, dan menghormati hak asasi manusia.
- Mengevaluasi program: Penting untuk mengevaluasi efektivitas program kriminologi untuk memastikan bahwa mereka mencapai tujuan yang diinginkan. Filsafat membantu para praktisi kriminologi untuk mengembangkan metode evaluasi yang andal dan objektif, memungkinkan mereka untuk belajar dari keberhasilan dan kegagalan, dan terus menyempurnakan program mereka.
Di Indonesia, di mana permasalahan kejahatan sering kali kompleks dan terkait erat dengan konteks sosial, budaya, dan politik, pendekatan yang didasarkan pada filosofi dapat membantu kriminolog untuk memahami dan mengatasi tantangan-tantangan tersebut secara lebih efektif. Dengan mengintegrasikan gagasan-gagasan filosofis ke dalam studi kriminologi dan praktik kriminologi terapan, para peneliti dan praktisi kriminologi dapat menciptakan solusi yang lebih holistik dan berkelanjutan untuk masalah kejahatan di Indonesia filsafat dapat memainkan peran penting dalam kriminologi:
- Menganalisis faktor-faktor kriminogenik: Filsafat membantu kita untuk memahami akar permasalahan kejahatan di Indonesia, seperti kemiskinan, kesenjangan sosial, dan lemahnya penegakan hukum.
- Mengembangkan program anti-kejahatan yang berkelanjutan: Dengan mempertimbangkan nilai-nilai dan kearifan lokal, filsafat memungkinkan kita untuk merancang
KESIMPULAN
Dengan demikian, dapat disimpulkan peran filsafat dalam kriminologi sangatlah penting, tidak hanya dalam memberikan landasan teoritis, tetapi dalam memperkaya perspektif dan pendekatan yang digunakan dalam memahami serta mengatasi kejahatan. Dengan integrasi gagasan-gagasan filosofis ke dalam studi kriminologi dan praktik kriminologi terapan, kita dapat menciptakan solusi yang lebih holistik dan berkelanjutan untuk masalah kejahatan, termasuk di indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H