2. Rasio Cepat (Quick Ratio)
Definisi:
Rasio cepat lebih konservatif dibandingkan rasio lancar, karena mengabaikan persediaan yang mungkin sulit dicairkan dengan cepat. Rasio ini hanya memperhitungkan aset yang sangat likuid, seperti kas dan piutang.
Formula:
{Rasio Cepat} = {Aset Lancar} - {Persediaan}{Kewajiban Lancar}
Manfaat:
Memberikan gambaran lebih realistis tentang kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek, terutama dalam situasi darurat.
Lebih menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menggunakan aset yang benar-benar likuid untuk menutupi utang.
Contoh: Jika perusahaan memiliki aset lancar sebesar Rp 1.200.000.000, persediaan Rp 300.000.000, dan kewajiban lancar Rp 600.000.000, maka rasio cepatnya adalah 1,5. Ini menunjukkan bahwa meskipun persediaan tidak dihitung, perusahaan masih memiliki aset likuid yang cukup untuk memenuhi kewajiban jangka pendek.
3. Rasio Kas (Cash Ratio)
Definisi: