Mohon tunggu...
Muhamad AfrianFahreji
Muhamad AfrianFahreji Mohon Tunggu... Lainnya - Muhamad Afrian Fahrezi

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Kisah Nabi Dzulkarnain, Sang Raja Pertama dan Penakluk Yajuj dan Majuj

7 Mei 2020   01:07 Diperbarui: 7 Mei 2020   01:01 24228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagian 1 : pertemuan dengan nabi Ibrahim

Nabi Dzulkarnain merupakan salah seorang nabi yang tidak termasuk dalam urutan nabi yang harus kita ketahui. Didalam al quran sendiri, nabi dzulkarnain disebut  dan diceritakan pula kisahnya dalam surat al kahfi.

Nabi dzulkarnain a.s adalah nabi yang hidup di masa nabi Ibrahim a.s. Nama Dzulkarnain sendiri adalah sebuah julukan seorang raja. Keterangan ini diperkuat oleh ayat al quran  " Sungguh kami telah memberikan kepadanya kedudukan dibumi, dan kami telah memberikan jalan kepadanya ( untuk mencapai ) segala sesuatu ( al kahfi : 84 ) ".

Nabi dzulkarnain adalah salah seorang dari dua raja adil dan bijaksana yang pernah ada di bumi. Menurut kisah dari ubaid bin umair, nabi dzulkarnain a.s adalah sepupu nabi khidr a.s dari pihak ibu, Kemudian nabi khidir juga menjadi menteri sekaligus penasihat nabi dzulkarnain a.s.  Nabi dzulkarnain pernah melakukan ibadah haji bersama nabi khidr dengan berjalan kaki. 

Saat nabi Ibrahim mengetahui kehadirannya, beliau langsung keluar dari kota mekkah untuk menemuinya dan mendoakannya. Lalu allah swt. Menundukan awan yang bisa membawanya kemana saja ia mau. Setelah bertemu dengan nabi Ibrahim, menurut tafsir ibnu katsir nabi dzulkarnain melakukan thawaf bersama dengan nabi Ibrahim dan melakukan kurban.

Bagian 2 : perjalanan dimuka bumi

Petualangan dan pengembaraan nabi dzulkarnain bermula saat beliau melakukan perjalanan kearah barat dan menemukan umat yang tak beragama dalam al quran telah di firmankan oleh allah swt  "Hingga ketika dia telah sampai di tempat matahari terbenam, dia melihatnya ( matahari ) terbenam kedalam laut yang berlumpur hitam dan disana ditemukannya ( suatu kaum ) yang tidak beragama. Kami berfirman  : wahai dzulkarnain, engkau boleh mnghukum atau berbuat kebaikan ( mengajak beriman ) kepada mereka ( al kahfi : 85 ) ".

Kemudian, nabi dzulkarnain menempuh perjalanan lagi kearah timur untuk menegakan keadilan dan kebenaran, sampai perjalanannya terhenti disebuah tempat diantara dua gunung. Tempat yang dimaksudkan ini menurut riwayat ibnu abbas r.a yaitu Armenia dan Azerbaijan. Namun, sayangnya meskipun banyak pendapat soal tempat dimana dua gunung ini berasal, masih tetap memiliki banyak bukti yang kurang kuat. 

Lalu, saat nabi dzulkarnain menginjakan kaki nya disana, ia didatangi dengan salah satu kaum yang tidak dimengerti bahasanya sesuai firman allah  " Hingga ketika ia sampai diantara dua gunung, didapatinya di belakang ( kedua gunung itu ) suatu kaum yang hampir tidak memahami pembicaraan ( al kahfi : 93 ) ". 

Kaum ini mendatangi nabi dzulkarnain karena mereka tahu kalau nabi dzulkarnain adalah seorang raja.
Atas izin allah swt. Nabi dzulkarnain diberikan kelebihan untuk bisa berkomunikasi kepada kaum ini. Kaum ini kemudian berkata kepada nabi dzulkarnain  " Wahai dzulkarnain, sesungguhnya yajuj majuj itu ( mahluk yang ) berbuat kerusakan di bumi. Maka bolehkah kami membayarmu imbalan agar engkau membuatkan dinding penghalang antara kami dan mereka? ( Al Kahfi : 94 ) ". 

Kemudian nabi dzulkarnain berkata " Apa yang dianugrahkan tuhan kepadaku lebih baik ( daripada imbalanmu ), maka bantulah aku dengan kekuatan agar dapat membuatkan dinding penghalang antara kamu dan mereka. ( Al Kahfi : 95  )  ". Nabi dzulkarnain pun membuatkan sebuah dinding yang berbahan sebuah besi.  

"Berilah aku potongan potongan besi, hingga ketika ( potongan ) besi itu telah ( terpasang ) sama rata dengan kedua ( puncak ) gunung itu, Dia ( dzulkarnain ) berkata : tiuplah (api) itu. Ketika ( besi ) itu sudah menjadi ( merah ) seperti api, dia pun berkata : berilah aku tembaga yang mendidih agar kutuangkan ke atasnya ( besi panas itu ) ( al kahfi : 96 ) ".

Setelah dinding jadi, nabi dzulkarnain memberikan peringatan kepada kaum tadi bahwa dinding yang dibuat itu merupakan sebuah rahmat yang diberikan oleh Allah SWT.

Dan suatu saat akan hancur ketika allah swt. Menghendakinya. Yajuj majuj pun tak bisa menganggu lagi karena tingginya benteng yang di buat melebihi ukuran tubuh yajuj majuj sendiri.

Bagian 3 : perjalanan mencari air kehidupan 

Diriwayatkan oleh Ats-Tsalabi dari ali bahwa nabi dzulkarnain berjalan diatas bumi kembali atau menmpuh perjalanan kembali untuk datang kesebuah tempat. Allah swt. 

Mewakilkan seorang malaikat yang bernama israfil/rofail kepadanya untuk menemani perjalanannya. Ditengah perjalanan mereka berbincang bincang, dzulkarnain berkata kepada malaikat israfil " Wahai israfil, ceritakan kepadaku tentang ibadah para malaikat di langit ".  lalu malaikat israfil menjawab " Ibadah para malaikat dilangit diantaranya ada yang berdiri tidak mengangkat kepalanya selama lamanya, dan ada pula yang rukuk selama lamanya ".

Lalu dzulkarnain menjawab "Alangkah senangnya jika aku hidup bertahun tahun untuk beribadah kepada allah ". Malaikat israfil pun menjelaskan kepada dzulkarnain tentang ayn al-hayat ( air kehidupan ). 

Air kehidupan ini merupakan sebuah air yang apabila seseorang meminumnya maka ia tidak akan mati, kecuali allah menghendakinya untuk mati. Air kehidupan ini ada di bagian bumi yang gelap. Tertariklah dzulkarnain atas apa yang malaikat israfil terangkan kepadanya.

Dzulkarnain pun mengumpulkan beberapa alim ulama pada zaman itu dan bertanya  " Dimanakah tempat bumi gelap itu ? ", seseorang dari alim ulama itu menjawab  " Di tempat keluarnya matahari ".

Dzulkarnain pun bersiap siap untuk pergi ketempat yang disebutkan tadi, beliau menyiapakan 1000 kuda betina perawan dan memilih  6000 orang tentaranya yang cendikiawan dan ahli mencambuk. 

Salah satunya yang terpilih adalah menteri nya sendiri yaitu nabi khidir. Perjalanan mereka menjumpai matahari yaitu kearah kiblat ( barat ). Selama 12 tahun perjalanan, mereka tidak berhenti sama sekali. Sehingga sampai ditepi bumi yang gelap itu, dan ternyata gelap nya itu memancar seperti asap, bukan seperti gelap nya malam.

Saat dzulkarnain akan masuk ke tempat yang gelap itu, seorang cendikiawan dan pasukan nya mencegah dzulkarnain " Wahai raja sesungguhnya raja raja terdahulu tidak ada yang pernah memasuki nya karena tempat ini sungguh berbahaya ". Kemudian dzulkarnain pun menjawab " Kita harus memasukinya, tidak boleh tidak ". 

Dzulkarnain pun masuk dan berkata kepada pasukan nya " Diamlah, tunggulah kalian ditempat ini selama 12 tahun, jika setelah 12 tahun aku datang kepada kalian, maka kedatanganku dan penungguan kalian adalah baik, dan jika aku tidak datang kepada kalian, maka pulanglah ke negeri asal kalian ". 

Dzulkarnain pun bertanya kepada malaikat israfil " apakah kita bisa melihat kawan kita dalam kegelapan ini ? , malaikat pun menjawab  tidak bisa, akan tetapi aku akan memberimu sebuah merjan atau mutiara, jika merjan itu diatas bumi maka mutiaranya akan menjerit dengan keras sehingga kawan kalian yang tersesat dijalan bisa kembali kepada kalian ". Ditempat itu, mereka melakukan pencarian selama 18 hari.

Kemudian ketika mereka semua sibuk mencari, allah swt. Memberikan wahyu kepada nabi khidr tentang keberadaaan air kehidupan itu " Sesungguhnya ayn al hayat itu berada di sebelah kanan jurang ". Setelah mendengar wahyu itu, nabi khidr berkata kepada dzulkarnain dan pasukannya  " berhentilah kalian ditempat kalian masing masing, janganlah kalian meninggalkan tempat kalian sehingga aku datang pada kalian

Nabi khidr pun menghampiri jurang yang di wahyukan oleh allah swt. Kemudian nabi khidr turun dari kudanya, melepas pakaiannya dan turun ke ayn al hayat tersebut.  Ia mandi dan meminum air kehidupan itu, maka ia merasakan airnya lebih manis daripada madu. Setelah itu nabi khidr keluar dan menemui dzulkarnain, sedangkan dzulkarnain sendiri tidak mengetahui apa yang terjadi pada nabi khidr.

Setelah 40 hari berada ditempat itu, kemudian tiba tiba muncul sebuah cahaya seperti kilat, dan cahaya itu terlihat oleh dzulkarnain. Cahaya itu berasal dari pasir yang berwarna merah dan terdengarlah suara gemercik di kaki kuda. 

Lalu dzulkarnain bertanya kepada malaikat rofail, malaikat rofail pun menjawab  Gemercik ini adalah suara benda, jika kau mengambilnya akan menyesal dan jika tidak mengambilnya kau akan menyesal . 

Maka akhirnya, pasukan dzulkarnain pun mengambil sedikit dan keluar dari tempat gelap itu, saat mereka sudah sampai diluar mereka semua  melihat benda yang dibawa nya ternyata itu adalah batu permata. 

Maka pasukan yang mengambilnya pun menyesal karena mereka mengambil sedikit, demikianlah dengan pasukan yang tidak mengambilnya mereka juga menyesal karena tidak mengambilnya.

Perjalanan ini di akhiri dengan penemuan batu permata itu saja, belum ada yang tahu sampai sekarang dimana sebenarnya tempat yang di datangi oleh dzulkarnain ini. Hanya allah yang tahu apa yang terjadi dizaman itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun