Mohon tunggu...
Muhamad AfrianFahreji
Muhamad AfrianFahreji Mohon Tunggu... Lainnya - Muhamad Afrian Fahrezi

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Kisah Nabi Dzulkarnain, Sang Raja Pertama dan Penakluk Yajuj dan Majuj

7 Mei 2020   01:07 Diperbarui: 7 Mei 2020   01:01 24228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Berilah aku potongan potongan besi, hingga ketika ( potongan ) besi itu telah ( terpasang ) sama rata dengan kedua ( puncak ) gunung itu, Dia ( dzulkarnain ) berkata : tiuplah (api) itu. Ketika ( besi ) itu sudah menjadi ( merah ) seperti api, dia pun berkata : berilah aku tembaga yang mendidih agar kutuangkan ke atasnya ( besi panas itu ) ( al kahfi : 96 ) ".

Setelah dinding jadi, nabi dzulkarnain memberikan peringatan kepada kaum tadi bahwa dinding yang dibuat itu merupakan sebuah rahmat yang diberikan oleh Allah SWT.

Dan suatu saat akan hancur ketika allah swt. Menghendakinya. Yajuj majuj pun tak bisa menganggu lagi karena tingginya benteng yang di buat melebihi ukuran tubuh yajuj majuj sendiri.

Bagian 3 : perjalanan mencari air kehidupan 

Diriwayatkan oleh Ats-Tsalabi dari ali bahwa nabi dzulkarnain berjalan diatas bumi kembali atau menmpuh perjalanan kembali untuk datang kesebuah tempat. Allah swt. 

Mewakilkan seorang malaikat yang bernama israfil/rofail kepadanya untuk menemani perjalanannya. Ditengah perjalanan mereka berbincang bincang, dzulkarnain berkata kepada malaikat israfil " Wahai israfil, ceritakan kepadaku tentang ibadah para malaikat di langit ".  lalu malaikat israfil menjawab " Ibadah para malaikat dilangit diantaranya ada yang berdiri tidak mengangkat kepalanya selama lamanya, dan ada pula yang rukuk selama lamanya ".

Lalu dzulkarnain menjawab "Alangkah senangnya jika aku hidup bertahun tahun untuk beribadah kepada allah ". Malaikat israfil pun menjelaskan kepada dzulkarnain tentang ayn al-hayat ( air kehidupan ). 

Air kehidupan ini merupakan sebuah air yang apabila seseorang meminumnya maka ia tidak akan mati, kecuali allah menghendakinya untuk mati. Air kehidupan ini ada di bagian bumi yang gelap. Tertariklah dzulkarnain atas apa yang malaikat israfil terangkan kepadanya.

Dzulkarnain pun mengumpulkan beberapa alim ulama pada zaman itu dan bertanya  " Dimanakah tempat bumi gelap itu ? ", seseorang dari alim ulama itu menjawab  " Di tempat keluarnya matahari ".

Dzulkarnain pun bersiap siap untuk pergi ketempat yang disebutkan tadi, beliau menyiapakan 1000 kuda betina perawan dan memilih  6000 orang tentaranya yang cendikiawan dan ahli mencambuk. 

Salah satunya yang terpilih adalah menteri nya sendiri yaitu nabi khidir. Perjalanan mereka menjumpai matahari yaitu kearah kiblat ( barat ). Selama 12 tahun perjalanan, mereka tidak berhenti sama sekali. Sehingga sampai ditepi bumi yang gelap itu, dan ternyata gelap nya itu memancar seperti asap, bukan seperti gelap nya malam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun