Mohon tunggu...
Muhamad AfrianFahreji
Muhamad AfrianFahreji Mohon Tunggu... Lainnya - Muhamad Afrian Fahrezi

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Kisah Nabi Dzulkarnain, Sang Raja Pertama dan Penakluk Yajuj dan Majuj

7 Mei 2020   01:07 Diperbarui: 7 Mei 2020   01:01 24228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat dzulkarnain akan masuk ke tempat yang gelap itu, seorang cendikiawan dan pasukan nya mencegah dzulkarnain " Wahai raja sesungguhnya raja raja terdahulu tidak ada yang pernah memasuki nya karena tempat ini sungguh berbahaya ". Kemudian dzulkarnain pun menjawab " Kita harus memasukinya, tidak boleh tidak ". 

Dzulkarnain pun masuk dan berkata kepada pasukan nya " Diamlah, tunggulah kalian ditempat ini selama 12 tahun, jika setelah 12 tahun aku datang kepada kalian, maka kedatanganku dan penungguan kalian adalah baik, dan jika aku tidak datang kepada kalian, maka pulanglah ke negeri asal kalian ". 

Dzulkarnain pun bertanya kepada malaikat israfil " apakah kita bisa melihat kawan kita dalam kegelapan ini ? , malaikat pun menjawab  tidak bisa, akan tetapi aku akan memberimu sebuah merjan atau mutiara, jika merjan itu diatas bumi maka mutiaranya akan menjerit dengan keras sehingga kawan kalian yang tersesat dijalan bisa kembali kepada kalian ". Ditempat itu, mereka melakukan pencarian selama 18 hari.

Kemudian ketika mereka semua sibuk mencari, allah swt. Memberikan wahyu kepada nabi khidr tentang keberadaaan air kehidupan itu " Sesungguhnya ayn al hayat itu berada di sebelah kanan jurang ". Setelah mendengar wahyu itu, nabi khidr berkata kepada dzulkarnain dan pasukannya  " berhentilah kalian ditempat kalian masing masing, janganlah kalian meninggalkan tempat kalian sehingga aku datang pada kalian

Nabi khidr pun menghampiri jurang yang di wahyukan oleh allah swt. Kemudian nabi khidr turun dari kudanya, melepas pakaiannya dan turun ke ayn al hayat tersebut.  Ia mandi dan meminum air kehidupan itu, maka ia merasakan airnya lebih manis daripada madu. Setelah itu nabi khidr keluar dan menemui dzulkarnain, sedangkan dzulkarnain sendiri tidak mengetahui apa yang terjadi pada nabi khidr.

Setelah 40 hari berada ditempat itu, kemudian tiba tiba muncul sebuah cahaya seperti kilat, dan cahaya itu terlihat oleh dzulkarnain. Cahaya itu berasal dari pasir yang berwarna merah dan terdengarlah suara gemercik di kaki kuda. 

Lalu dzulkarnain bertanya kepada malaikat rofail, malaikat rofail pun menjawab  Gemercik ini adalah suara benda, jika kau mengambilnya akan menyesal dan jika tidak mengambilnya kau akan menyesal . 

Maka akhirnya, pasukan dzulkarnain pun mengambil sedikit dan keluar dari tempat gelap itu, saat mereka sudah sampai diluar mereka semua  melihat benda yang dibawa nya ternyata itu adalah batu permata. 

Maka pasukan yang mengambilnya pun menyesal karena mereka mengambil sedikit, demikianlah dengan pasukan yang tidak mengambilnya mereka juga menyesal karena tidak mengambilnya.

Perjalanan ini di akhiri dengan penemuan batu permata itu saja, belum ada yang tahu sampai sekarang dimana sebenarnya tempat yang di datangi oleh dzulkarnain ini. Hanya allah yang tahu apa yang terjadi dizaman itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun