6. Posisi (Position):
  - Atribut Posisi: Posisi dapat merujuk pada struktur organisasi wajib pajak atau posisi pajak strategis dalam sektor tertentu. Misalnya, jika wajib pajak adalah perusahaan yang terdaftar di zona ekonomi khusus, auditor harus memeriksa potensi insentif pajak yang berlaku.
7. Status (State):
  - Atribut Status: Status merujuk pada keadaan hukum atau kondisi operasional dari wajib pajak, seperti status kepemilikan, perizinan, atau kepatuhan terhadap regulasi. Ini penting dalam audit untuk memastikan bahwa semua izin dan lisensi pajak yang diperlukan telah dipenuhi.
8. Tindakan (Action):
  - Atribut Tindakan: Kategori ini dihubungkan dengan aktivitas bisnis yang dilakukan oleh wajib pajak, seperti transaksi jual beli, investasi, atau langkah-langkah manajerial yang mempengaruhi kewajiban pajak. Auditor perlu meneliti semua tindakan ini untuk menentukan implikasi pajak yang relevan.
9. Penerimaan (Affection/Passion):
  - Atribut Penerimaan: Ini berhubungan dengan efek atau konsekuensi dari transaksi pajak yang terjadi, misalnya peminjaman atau pemberian. Memahami efek dari tindakan pajak dapat mengungkap apakah ada potensi risiko atau pelanggaran pajak.
Â
Why: Mengapa Model Ini Penting?