Mohon tunggu...
Muhamad Nurdin
Muhamad Nurdin Mohon Tunggu... Penulis - Mari Sama-sama Menjadi yang Terbaik

Mari Sama-sama Menjadi yang Terbaik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mendidik Anak Dengan Cinta, Bekal Pendidikan untuk Bahagia

16 Februari 2024   03:50 Diperbarui: 16 Februari 2024   06:19 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam sejarah keilmuan Islam, kecintaan Imam Malik kepada Imam Syafi’i, dan Imam Syafi’i kepada Ahmad bin Hambal, sungguh telah menjadi busur yang melesatkan mereka semua menjadi maestro-maestro ilmu fiqh. Demikian juga cintanya Jalaluddin As-Suyuti kepada Jalaluddin Al-Mahally,  dan Muhammad Abduh kepada Rasyid Ridha.

Suasana cinta dalam aktivitas pendidikan merupakan suatu kemestian yang harus dilaksanakan. Nabi bersabda, “Al-Dinu al-Nashihah” (agama adalah cinta). Para sahabat bertanya, kepada siapa ya Rasul, “Lillahi, wa lil Rasuli, walinnasi ajma’in”, (kepada Allah, kepada rasul, dan kepada segenap ummat manusia).

Erich Fromm dalam bukunya yang “tersohor itu”, The Art Of Loving, menulis, 

“Bahwa  manusia moderen sesungguhnya adalah orang-orang yang menderita, penderitaan tersebut diakibatkan karena kehausan mereka untuk mencintai orang lain. Mungkin sudah waktunya kita beritahu mereka untuk belajar mencintai”.

Input sumber gambar (en.tempo.co)
Input sumber gambar (en.tempo.co)

Saya teringat dengan puisi Kahlil Gibran:

Mungkinkah akan datang suatu hari

Ketika orang bijak mampu menyatukan mimpi-mimpi pemuda 

dengan kesenangan untuk belajar?

Apakah akan datang suatu hari ketika guru manusia adalah alam, 

kemanusiaan adalah bukunya dan kehidupan adalah sekolahnya?

Adakah hari ini akan datang? Kita tidak tahu, 

tetapi kita bisa merasakan dorongan yang menggerakan diri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun