Abu bakar juga mendakwahkan Islam ke keluarganya; Istri beliau Ummu Ruman, anak beliau Asma, Aisyah dan Abdullah. Juga budaknya Amir bin Fuhairah.
Perjuangan Ash-Shiddiq semasa fase Makkah
Abu bakar mengikuti dakwah Rasulullah shalallahu alaihi wasallam secara sembunyi sembunyi selama tiga tahun yang dilakukan di rumah Al-Arqam. Setelah tiga tahun berjalan Abu bakar mengusulkan kepada Nabi untuk berdakwah secara terang-terangan
Diriwayatkan dari Aisyah bahwa ketika para sahabat sedang berkumpul bersama nabi jumlah mereka 38 orang. Abu bakar mendesak Rasulullah shalallahu alaihi wasallam agar berdakwah secara terang-terangan. Beliau bersabda “Wahai Abu Bakar jumlah kita sedikit” Tapi Abu Bakar terus mendesak Rasulullah shalallahu alaihi wasallam agar berdakwah secara terang-terangan sampai Rasulullah memutuskan untuk berdakwah secara terang-terangan. Kaum muslimin pun berpencar ke penjuru Masjidil Haram bersama suku mereka. Abu bakar mulai berkhutbah di depan manusia sedang Rasulullah duduk disampingnya.
Mendengar seruan ini, kaum musyrikin langsung menyerang Abu Bakar dan kaum muslimin. Mereka memukuli kaum muslimin di penjuru masjid dengan kasar. Abu bakar juga dipukuli dan di injak-injak. Uthbah bin Rabi’ah memukul wajah Abu Bakar dan melompat ke atas perut abu bakar. Beliau dipukuli sampai wajah dan hidungnya tidak dapat dikenali.
Lalu Bani ta’im (suku abu bakar) datang menyelamatkannya sehingga kaum musyrikin meninggalkan Abu Bakar. Bani ta’im membawa Abu Bakar ke rumahnya dengan menggunakan kain. Sebagian dari Bani ta’im kembali ke Masjidil Haram dan berkata”Jika Abu bakar mati kami akan membunuh Uthbah bin Rabi’ah”
Bani ta’im dan Abu Quhafah (ayah Abu bakar) berusaha membangunkan Abu Bakar. Sampai akhirnya Abu Bakar siuman menjelang matahari terbenam.
Ketika siumah Abu Bakar spontan bertanya “Bagaimana keadaan Rasulullah shalallahu alaihi wasallam” mendengar perkataannya Bani ta’im mencelanya. Mereka berkata kepada Ummu Khair (Ibunda Abu Bakar) “Coba berikan sesuatu kepadanya untuk dia makan dan minum”
Saat bani ta’im pergi Ummu Khair mendesak abu bakar agar mau makan, tapi abu bakar malah bertanya “ Bagaimana keadaan Rasulullah” Ummu Khair berkata “Aku tidak tahu bagaimana keadaan temanmu” Abu Bakar berkata “Pergilah kepada Ummu Jamil dan tanyakan tentangnya”
Ummu Khair datang menemui Ummu Jamil dan bertanya “Abu baka bertanya kabar Muhammad bin Abdullah” Ummu Jamil berkata “Aku tidak tahun kabar Abu bakar atau kabar Muhammad bin Abdullah. Tapi kalau engkau mau, aku akan pergi menemui putramu” Ummu Khair berkata “Baik”
Ummu Jamil ketika bertemu dengan Abu Bakar berteriak histeris melihat kondisi abu bakar seraya berkata “Demi Allah, orang yang telah menganiayamu adalah orang fasik dan kafir. Semoga Allah membalas perbuatan mereka”
Abu bakar terus bertanya “Bagaimana keadaan Rasulullah” Ummu Jamil berkata “Ada ibumu mendengar (saat itu ibu abu bakar masih kafir)” Abu bakar berkata “Jangan khawatirkan dia” Ummu Jamil berkata “Rasulullah sehat dan selamat” Abu bakar kembali bertanya “Ada dimana beliau” “Di rumah Al-Arqam” Jawab Ummu Jamil. Abu bakar berkata “Aku bersumpah tidak akan makan dan minum sampai aku mendatangi Rasulullah”