Mohon tunggu...
Muhamad Wildan Nursyamsi
Muhamad Wildan Nursyamsi Mohon Tunggu... Programmer - Programmer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Memiliki minat dan ketertarikan pada teknologi terutama pada web. Menyukai hal-hal baru untuk dipelajari.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Kisah Abu Bakar Sebelum Masuk Islam sampai Hijrah ke Madinah

3 Mei 2022   21:30 Diperbarui: 3 Mei 2022   21:39 3995
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

          Abu bakar juga mendakwahkan Islam ke  keluarganya; Istri beliau Ummu Ruman, anak beliau Asma, Aisyah dan Abdullah. Juga budaknya Amir bin Fuhairah.

Perjuangan Ash-Shiddiq semasa fase Makkah

Abu bakar mengikuti dakwah Rasulullah shalallahu alaihi wasallam secara sembunyi sembunyi selama tiga tahun yang dilakukan di rumah Al-Arqam. Setelah tiga tahun berjalan Abu bakar mengusulkan kepada Nabi untuk berdakwah secara terang-terangan

Diriwayatkan dari Aisyah bahwa ketika para sahabat sedang berkumpul bersama nabi jumlah mereka 38 orang. Abu bakar mendesak Rasulullah shalallahu alaihi wasallam agar berdakwah secara terang-terangan. Beliau bersabda “Wahai Abu Bakar jumlah kita sedikit” Tapi Abu Bakar terus mendesak Rasulullah shalallahu alaihi wasallam agar berdakwah secara terang-terangan sampai Rasulullah memutuskan untuk berdakwah secara terang-terangan. Kaum muslimin pun berpencar ke penjuru Masjidil Haram bersama suku mereka. Abu bakar mulai berkhutbah di depan manusia sedang Rasulullah duduk disampingnya.

Mendengar seruan ini, kaum musyrikin langsung menyerang Abu Bakar dan kaum muslimin. Mereka memukuli kaum muslimin di penjuru masjid dengan kasar. Abu bakar juga dipukuli dan di injak-injak. Uthbah bin Rabi’ah memukul wajah Abu Bakar dan melompat ke atas perut abu bakar. Beliau dipukuli sampai wajah dan hidungnya tidak dapat dikenali.

Lalu Bani ta’im (suku abu bakar) datang menyelamatkannya sehingga kaum musyrikin meninggalkan Abu Bakar. Bani ta’im membawa Abu Bakar ke rumahnya dengan menggunakan kain. Sebagian dari Bani ta’im kembali ke Masjidil Haram dan berkata”Jika Abu bakar mati kami akan membunuh Uthbah bin Rabi’ah”

Bani ta’im dan Abu Quhafah (ayah Abu bakar) berusaha membangunkan Abu Bakar. Sampai akhirnya Abu Bakar siuman menjelang matahari terbenam.

Ketika siumah Abu Bakar spontan bertanya “Bagaimana keadaan Rasulullah shalallahu alaihi wasallam” mendengar perkataannya Bani ta’im mencelanya. Mereka berkata kepada Ummu Khair (Ibunda Abu Bakar) “Coba berikan sesuatu kepadanya untuk dia makan dan minum”

Saat bani ta’im pergi Ummu Khair mendesak abu bakar agar mau makan, tapi abu bakar malah bertanya “ Bagaimana keadaan Rasulullah” Ummu Khair berkata “Aku tidak tahu bagaimana keadaan temanmu” Abu Bakar berkata “Pergilah kepada Ummu Jamil dan tanyakan tentangnya”

Ummu Khair datang menemui Ummu Jamil dan bertanya “Abu baka bertanya kabar Muhammad bin Abdullah” Ummu Jamil berkata “Aku tidak tahun kabar Abu bakar atau kabar Muhammad bin Abdullah. Tapi kalau engkau mau, aku akan pergi menemui putramu” Ummu Khair berkata “Baik”

Ummu Jamil ketika bertemu dengan Abu Bakar berteriak histeris melihat kondisi abu bakar seraya berkata “Demi Allah, orang yang telah menganiayamu adalah orang fasik dan kafir. Semoga Allah membalas perbuatan mereka”

Abu bakar terus bertanya “Bagaimana keadaan Rasulullah” Ummu Jamil berkata “Ada ibumu mendengar (saat itu ibu abu bakar masih kafir)” Abu bakar berkata “Jangan khawatirkan dia” Ummu Jamil berkata “Rasulullah sehat dan selamat” Abu bakar kembali bertanya “Ada dimana beliau” “Di rumah Al-Arqam” Jawab Ummu Jamil. Abu bakar berkata “Aku bersumpah tidak akan makan dan minum sampai aku mendatangi Rasulullah”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun