Hal inilah yang dikatakan sebagai segmentasi pasar karena pendidikan/kuliah yang berkualitas di kampus yang bonafide haruslah yang memiliki latar belakang yang kuat. Â Sedang mereka yang memiliki kecerdasan hanya sedikit keberadaannya. Â Dan para orang tua pun juga berpikir panjang karena posisi biaya yang non pendidikan pun juga akan menjadi mahal sehingga memilih untuk mundur dari sekolah/kampus tersebut.
Mundurnya para orang tua akibat dari ketidakpastian yang bersifat non akademik dari biaya hidup sampai dengan hal-hal lain yang secara tidak langsung berhubungan dengan pendidikannya. Â Hal ini berakibat pada pilihan kedua dengan mencari sekolah/kampus yang bukan pilihan utama namun menjadi pertimbangan agar si anak mampu menyelesaikan pendidikannya.
Maka tidak salah hasil riset dari kompas menyatakan biaya pendidikan atau kuliah akan semakin tinggi dan tidak sebanding dengan posisi rata-rata pendapatan orang tua yang cenderung melandai (selain susah beli rumah generasi mendatang akan kesuliatan biayai kuliah anak). Â Hal ini menandakan seperti sebuah kurva di satu sisi biaya pendidikan adalah digambarkan garis lurus yang semakin naik sedangkan gaji para orang tua seperti garis lurus yang akan semakin turun.
Butuh sebuah ketegasan di dalam kebijakan yang ada agar segmentasi dan kondisi ini tidak terjadi. Â Manakala hal ini tidak segera di atasi maka mungkin beberapa dekade mendatang banyak sekolah/kampus yang tutup dan banyak anak-anak kita yang tak mampu untuk melanjutkan kuliah.
Merubah mindset pengelola pendidikan yang sekarang sudah berlaku dan berkembang saat ini mengganti dengan aturan yang baru bukan hal yang secepat atau segampang yang terjadi. Â Dibutuhkan orang-orang yang memang paham dengan arah dan kondisi pendidikan bangsa kita dan bukan asal mau dan menunjuk ataupun membuat kebijakan jika hal ini berhubungan dengan hal yang bersifat krusial.
Penutup
Pendidikan adalah prioritas utama dalam kehidupan baik untuk diri pribadi maupun berbangsa. Â Maju pendidikannya maka maju pula bangsanya. Â Setiap bangsa memiliki kultur pendidikan yang berbeda dan jangan sekedar kopi paste kebijakan untuk dijadikan aturan. Dan pendidikan anak bangsa adalah dijamin oleh pemerintah.
Merubah kebijakan pendidikan merupakan hal yang sekedar diri kelihatan bekerja, namun merupakan sebuah proses perbaikan yang terus menerus agar mampu memperbaiki proses pembelajaran untuk menyiapkan generasi di masa depan. Â Karena kebijakan pasti berhubungan dengan penafsiran yang panjang untuk implementasi yang benar.
Hanya sekedar renungan (humor sufi) agar tidak salah dalam memilih dan memilah pendidikan untuk anak-anak kita. Perbedaan khazanah pemikiran untuk tujuan memperbaiki proses pendidikan anak kita di masa depan. Tetap semangat karena untuk hal yang baik Tuhan pasti memberikan jalan. Â
Magelang, 30/7/2022
Salam