Mohon tunggu...
muhaimin
muhaimin Mohon Tunggu... Mahasiswa - profesi saya saat ini sebagai mahasiswa

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis dalam Meningkatkan kinerja pada UMKM Toko Tio Sukawangi Kabupatan Bekasi

2 September 2024   11:41 Diperbarui: 2 September 2024   11:58 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

3. Pengukuran kinerja yang kerap dipakai relatif hanya sesuai bila digunakan untuk perusahaan besar yang ter-struktur dalam manajemen perusahaannya.

Dari hal tersebut maka digunakan  pendekatan non  cost performance measures yaitu pengukuran melalaui persepsi untuk mengukur tingkat kinerja UMKM, baik kinerja keuangan maupun non keuangan (Kaplan et al, 2005)

Indikator dari kinerja UMKM, yaitu :

  • Pertumbuhan usaha

Yaitu kemampuan suatu usaha dalam meningkatkan penjualan, keuntungan dan melakukan diversifikasi dalam lini produk. Menurut Dwitya (2016) pertumbuhan usaha dilihat melalui peningkatan penjualan suatu usaha dalam satu periode ke priode berikutnya, jika tingkat penjualan usaha tinggi/baik maka laba yang diperoleh juga meningkat.

  • Total pendapatan usaha

Total pendapatan usaha berasal dari kegiatan utama perusahaan, yaitu semua pendapatan yang di dapat dari selisih antara penerimaan dengan total biayadalam kurun waktu tertentu. Pendapatan dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu pendapatan operasional (pendapatan dari hasil penjualan produk atau jasa yang meruapakan kegiatan utama suatu usaha) dan pendapatan non operasional, pendapatan non operasioanl merupakan pendapatan yang diperoleh diluar kegiatan utama perusahaan yang bersifat isidentil (pendapatan dari hasil penjualan surat berharga, penjualan aktiva tak berujud, bunga, sewa dan royalti).

  • Total order

Yaitu total pesanan produk yang dipesan atau akan di beli oleh konsumen. Menurut Dwitya (2016) order merupakan proses pembelian yang dilakukan oleh pembeli kepada penjual baik secara langsung maupun tidak (online).

  • Posisi kas usaha

Yaitu pencatatan keuangan usaha untuk mengetahui besar keuntungan yang didapat dalam usaha tersebut dan untuk mengetahui arus kas masuk dan arus kas keluar. Nominal arus kas bersih didapat dari mengurangi arus kasmasuk dengan arus kas keluar. Jika arus kas bersih menunjukan angka positif, berarti perusahaan mengalami surplus atau memperoleh laba demikian pula sebaliknya.

        Kinerja merupakan capain yang diperoleh sebuah seseorang, ataupun perusahaan dalam mencapai suatu tujuan. Kinerja yang maksimal merupakan harapan utama sebuah unit bisnis dalam menjalankan usahanya. Kinerja adalah keberhasilan personel, tim,  atau  unit  organisasi  dalam mewujudkan sasaran strategik yang telah ditetapkan sebelumnya dengan perilaku yang diharapkan (Mulyadi, 2007; Bastian, 2006;Armstrong, 2004; Rivai, 2008). Kinerja yang baik, maksimal serta optimal merupakan tujuan semua UMKM. Kinerja yang baik di semua sektor baik keuangan, produksi, distribusi maupun pemasaran merupakan syarat mutlak bagi UMKM untuk bisa terus hidup. Dengan kinerja yang baik pula suatu UMKM diharapkan akan semakin kokoh menjadi tulang punggung perekonomian dan akan semakin berperan penting dalam perekonomian Nasional.

        Mendefinisikan kinerja UKM adalah hasil kerja yang dicapai oleh individu danmenyesuaikan dengan peran atau tugas individu tersebut dalam suatu perusahaan pada suatu periode waktu tertentu, yang dihubungkan dengan suatu ukuran nilai atau standar tertentu dari perusahaan individu tersebut bekerja. Suatu pencapaian berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang telah diterapkan Mutegi dkk. (2015).

Berpendapat bahwa dlam mengukur kinerja suatu UMKM dapat menggunakan beberapa dimensi (Menurut Zaenal 2012),  antara lain:

  • Pertumbuhan keuntungan Pertumbuhan keuntungan dihitung dalam nominal uang (Rupiah) yang semakin meningkat.
  • Pertumbuhan jumlah pelanggan Jumlah pelanggan/konsumen pemakai produk semakin meningkat.
  • Pertumbuhan jumlah penjualanJumlah    penjualan    produk secara kuantitas semakin bertambah.
  • Pertumbuhan jumlah asset Jumlah aset perusahaan baik berupa ast tetap maupun tidak tetap semakin meningkat.

       Penelitian terdahulu yang meneliti mengenai hubungan antara literasi keuangan dengan kinerja telah dilakukan oleh beberapa peneliti, seperti diantaranya adalah penelitian yang dilakukan Dahmen dan Rodriguez (2014) yang menyatakan bahwa diperlukan pemahaman tingkat literasi keuangan bagi pelaku usaha terutama untuk penyusunan laporan keuangan usahanya guna untuk dilakukan mencari pendanaan. Lebih jauh, Dahmen dan Rodriguez (2014) juga menyatakan bahwa pentingnya pemilik usaha memahami pengetahuan keuangan guna memiliki kinerja perusahaan yang lebih bagus. Sehingga memungkinkan UMKM mengalami pertumbuhan bisnis. Anggraeni (2015) juga mengemukakan literasi keuangan mempengaruhi cara berpikir seseorang terhadap kondisi keuangan serta mempengaruhi pengambilan keputusan yang strategis dalam hal keuangan dan pengelolaan yang lebih baik bagi pemilik usaha. Kemampuan mengelola keuangan pemilik usaha memang sangat diperlukan untuk kinerja usahadan kelangsungan usahanya. Pernyataan ini juga didukung oleh pernyataan Aribawa (2016) yang menyatakan bahwa literasi keuangan berpengaruh signifikan terhadap kinerja dan keberlangsungan UMKM.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun