a. Tujuan Organisasional
   Ditujukan untuk dapat mengenali keberadaan manajemen sumber daya manusia (MSDM) dalam memberikan kontribusi pada pencapaian efektivitas organisasi. Walaupun secara formal suatu departemen sumber daya manusia diciptakan untuk dapat membantu manajer. Namun manajer tetap bertanggungjawab terhadap kinerja karyawan. Departemen sumber daya manusia membantu manajer dalam menangani hal yang berhubungan dengan sumber daya manusia Organisasional.
b. Tujuan Fungsional
   Ditujukan untuk mempertahankan kontribusi departemen pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Sumber daya manusia menjadi tidak berharga jika manajemen sumber daya manusia memiliki kriteria yang lebih rendah dari tingkat kebutuhan organisasi.
c. Tujuan Sosial
Ditujukan secara etis dan sosial merespon terhadap kebutuhan dan tantangan masyarakat melalui tindakan meminimasi dampak negatif terhadap organisasi. Kegagalan organisasi dalam menggunakan sumber daya bagi keuntungan masyarakat dapat menyebabkan hambatan.
d. Tujuan Personal
Ditujukan untuk membantu karyawan dalam pencapaian tujuannya, minimal tujuan yang dapat mempertinggi kontribusi individual terhadap organisasi. Tujuan personal karyawan harus dipertimbangkan jika karyawan harus dipertahankan, dipensiunkan, atau dimotivasi. Tujuan personal tidak dipertimbangkan, kinerja dan kepuasan karyawan dapat menurun dan karyawan dapat meninggalkan organisasi (Faustino, 2003).
2.1.3 Peran Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan
Ada 3 (tiga) peran Manajemen SDM (Mathis dan Jackson, 2001) sebagai berikut:
- Peran Administrasi MSDM, memproses dan menyimpan catatan (arsip) secara efisien dan tepat waktu;
- Peran   Operasional   MSDM,   mengidentifikasi   dan       mengimplementasi program operasional dan kebijakan di organisasi;
- Peran Strategis MSDM, fokus pada masalah-masalah dan implikasi SDM jangka panjang. Karena orang-orang (SDM) di organisasi adalah sumber daya yang penting dan juga investasi perusahaan yang besar.
   Ketiga peran manajeman SDM tersebut di atas, penting untuk dapat diterapkan di gereja. Seringkali pengelolaan yang kurang optimal dalam pengarsipan, dapat mengakibatkan kurangnya informasi terkait struktur organisasi maupun jumlah data jemaat (Mirifica news, 2023).