فليت لي بهم قوما إذا ركبوا شنوا الإغارة فرسانا وركبانا
Bait ini tidak relevan dengan masalah ini. Karena الإغارة merupakan مفعول به (objek) bukan مفعول له (keterangan). Dan yang terdapat pada syiir Qarith adalah kata شدوا الإغارة.
Kitab fiqh al-Lughah pun tidak luput dari tashhîf dan tahrîf, hal ini terdapat dalam kitab al-Muzhir karya al-Suyuthî. Sebagai berikut
قال ابن درستويه في شرح الفصيح : قول عامة نحوي لغوي على وزن جهل يجهل
Muhaqqiq kitab al-muzhir memberi harakat pada kalimat di atas, mungkin disebabkan dia menemukan yang lebih tepat di dalam kitab تصحيح الفصيح karya Ibn Durustuwaih, yaitu: فتقول: غَوِيَ يَغْوَى على نحو جهِل يجهَل.
Di bawah ini, bisa dilihat contoh-contoh tahrîfât dan Tashhîfât yang diambil dari kitab-kitab yang telah di-tahqiq, diantaranya sebagai berikut:
* Tahrîfât
- Lahn al-‘Awwâm yang disusun oleh al-Zubaidî pada 4/11, “وكثر لعدم اختلاط الناس” bentuk tahrîf-nya: “وكثر بعد اختلاط الناس”
- Al-Mudzakkar wa al-Muannats yang disusun oleh Ibn al-Fâris pada 2/59, “ذكررها” bentuk tahrîf-nya: “ذكورها”
- Al-Mudzakkar wa al-Muannats yang disusun Al-Mufadhdhal pada 11/52, “واللبة” bentuk tahrîf-nya: “والليت”
- Al- Hurûf yang disusun oleh Ibn al-Sikkît pada 1/5, “بطن من قريش” bentuk tahrîf-nya: “بطن من قشير”