Asep pun hanya bisa berdiri mematung, menyaksikan kereta api yang semakin mendekat. Saat kereta api itu hampir melintas, Asep tiba-tiba mendengar suara wanita itu.
"Jangan takut," kata wanita itu. "Aku akan menjagamu."
Asep pun memejamkan matanya, dan ia menunggu kereta api itu melintas.
Namun, setelah beberapa saat, Asep tidak merasakan apa-apa. Ia membuka matanya, dan ia melihat bahwa kereta api itu sudah lewat.
Asep pun merasa heran. Ia tidak tahu bagaimana caranya ia bisa selamat dari tertabrak kereta api.
Asep pun kembali ke arah wanita itu, namun wanita itu sudah menghilang. Asep pun tidak pernah melihatnya lagi.
Asep pun sadar bahwa ia telah terselamatkan dari syetan torekh. Ia pun bersyukur karena ia masih bisa hidup.
Asep pun bertekad untuk menyebarkan mitos syetan torekh kepada warga luar desa. Ia ingin agar tidak ada lagi korban yang berjatuhan.
Setelah Asep menyebarkan mitos itu, jumlah korban syetan torekh pun semakin berkurang. Warga luar desa pun mulai berhati-hati saat menyebrang rel kereta api.
Namun, syetan torekh masih ada di desa itu. Ia masih menunggu korbannya yang berikutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H