Mohon tunggu...
Mugiarni Arni
Mugiarni Arni Mohon Tunggu... Guru - guru kelas

menulis cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen Tutorial: Cabai Rawit

4 Desember 2023   12:18 Diperbarui: 4 Desember 2023   12:23 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen

Cabai Rawit

Oleh Mugiarni 

Di sebuah kampung kecil di pinggiran Jakarta, hiduplah seorang ibu bernama Bu Arni. Ia tinggal bersama suami dan dua anaknya di sebuah rumah sederhana. Bu Arni seorang ibu rumah tangga yang rajin dan kreatif. Ia selalu mencari cara untuk menambah penghasilan keluarga.

Suatu hari, Bu Arni sedang berkebun di halaman rumahnya. Tiba-tiba, seorang tetangganya bernama Nara datang. Nara adalah seorang petani yang sukses. Ia memiliki lahan pertanian yang luas dan menghasilkan banyak panen.

"Bu Arni," sapa Nara. "Saya melihat halaman rumah Bu Arni kosong saja. Kenapa tidak ditanami cabai rawit saja?"

"Cabai rawit?" tanya Bu Arni. "Tapi lahan saya sempit, Nara. Mana cukup untuk menanam cabai rawit?"

"Lha, wong saya saja bisa menanam cabai rawit di lahan yang sempit," kata Nara. "Asalkan cara menanamnya benar, pasti berhasil."

Nara menjelaskan cara menanam cabai rawit yang benar kepada Bu Arni. Ia juga memberikan beberapa bibit cabai rawit kepada Bu Arni.

Bu Arni tertarik dengan penjelasan Nara. Ia pun memutuskan untuk mencoba menanam cabai rawit.

Bu Arni mengikuti petunjuk Nara dengan cermat. Ia menyiapkan lahan, menanam bibit, dan merawat tanaman cabai rawitnya dengan baik.

Pada awalnya, Bu Arni tidak terlalu berharap banyak. Ia hanya ingin mencoba menanam cabai rawit untuk menambah penghasilan keluarganya.

Namun, beberapa bulan kemudian, Bu Arni terkejut. Tanaman cabai rawitnya tumbuh subur dan menghasilkan banyak buah.

Bu Arni sangat senang. Ia bisa menjual cabai rawitnya dengan harga yang lumayan. Hal ini menambah penghasilan keluarga Bu Arni.

Bu Arni bersyukur atas saran Nara. Ia pun berterima kasih kepada Nara karena telah membantunya.

"Terima kasih, Nara," kata Bu Arni. "Karena saranmu, aku bisa menambah penghasilan keluarga."

"Sama-sama, Bu," kata Nara. "Saya senang bisa membantu."

Bu Arni terus menanam cabai rawit. Ia semakin bersemangat untuk mengembangkan usahanya. Ia bahkan mulai memperluas lahan pertaniannya.

Bu Arni menjadi salah satu petani cabai rawit sukses di kampungnya. Ia bisa mencukupi kebutuhan keluarganya dan menyekolahkan kedua anaknya dengan baik.

*Konflik*

Konflik dalam cerpen ini adalah perbedaan pendapat antara Bu Arni dan Nara tentang cara menambah penghasilan keluarga. Bu Arni berpikir bahwa lahannya yang sempit tidak cukup untuk menanam cabai rawit. Namun, Nara meyakinkan Bu Arni bahwa dengan cara yang benar, lahan yang sempit pun bisa menghasilkan banyak panen.

Konflik ini diselesaikan dengan Bu Arni yang mengikuti petunjuk Nara dan mencoba menanam cabai rawit. Ternyata, cara yang benar dari Nara berhasil membuat tanaman cabai rawit Bu Arni tumbuh subur dan menghasilkan banyak buah.

**Amanat**

Amanat dari cerpen ini adalah bahwa kita harus selalu mau mencoba hal-hal baru, meskipun kita tidak yakin akan berhasil. Dengan usaha dan kerja keras, kita bisa mencapai apa pun yang kita inginkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun