"Terima kasih, Mas Rifki. Saya sangat berharap Mas Rifki bisa memberikan penilaian yang objektif dan fair," kata Bu Tiara.
"Saya akan berusaha semaksimal mungkin, Bu," kata saya.
"Baiklah, terima kasih, Mas Rifki. Saya akan memberikan informasi lebih lanjut mengenai lomba ini kepada Mas Rifki nanti," kata Bu Tiara.
"Baik, Bu. Saya tunggu informasinya," kata saya.
Saya kemudian berpamitan kepada Bu Tiara dan meninggalkan ruangannya. Saya merasa senang bisa kembali ke SD Harapan Bangsa. Saya juga merasa bersyukur bisa diundang lagi untuk menjadi juri dalam lomba literasi guru.
***
Bulan berikutnya, saya kembali lagi ke SD Harapan Bangsa untuk mengikuti lomba literasi guru. Lomba ini diikuti oleh puluhan guru dari berbagai sekolah di kota Tangerang. Lomba ini dibagi menjadi dua kategori, yaitu kategori cerpen dan kategori puisi.
Saya bersama dua orang juri lainnya duduk di meja juri untuk menilai karya-karya guru yang telah dikirimkan. Kami menilai karya-karya tersebut berdasarkan beberapa kriteria, yaitu kesesuaian dengan tema, kreativitas, dan kualitas penulisan.
Saya sangat terkesan dengan karya-karya yang dikirimkan oleh para guru. Banyak karya yang menarik dan inspiratif. Saya bisa merasakan bahwa para guru tersebut telah mencurahkan hati dan pikirannya dalam membuat karya-karya tersebut.
Setelah beberapa jam menilai, akhirnya kami mengumumkan pemenang lomba. Pemenang kategori cerpen adalah seorang guru dari SD Harapan Bangsa. Pemenang kategori puisi adalah seorang guru dari SD Negeri 1 Tangerang.
Para pemenang sangat senang dengan hasil pengumuman tersebut. Mereka mengucapkan terima kasih kepada panitia lomba dan para juri.