Oleh: MugiarniÂ
Nara adalah anak kelas 1 SMA yang sangat haus akan ilmu pengetahuan. Ia selalu ingin tahu tentang segala hal, mulai dari ilmu alam, sosial, hingga budaya. Ia juga sangat aktif dalam mengikuti berbagai kegiatan ekstrakurikuler, seperti sains club dan klub literasi.
Suatu hari, Nara sedang mengerjakan tugas sekolahnya di ruang tamu. Ia sedang membaca sebuah artikel tentang apotik hidup. Nara pun penasaran dan bertanya kepada ibunya, Bu Arni.
"Bu, apotik hidup itu apa Bu?" tanya Nara.
Bu Arni tersenyum. "Apotik hidup itu adalah kumpulan tanaman obat yang bisa digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit," jawab Bu Arni.
"Wah, menarik sekali," kata Nara. "Apakah di rumah kita ada apotik hidup, Bu?"
"Iya, ada," kata Bu Arni. "Di belakang rumah kita ada banyak tanaman obat."
"Bolehkah aku melihatnya, Bu?" tanya Nara.
"Tentu saja boleh," kata Bu Arni.
Nara pun mengajak ibunya ke belakang rumah. Di sana, ia melihat banyak tanaman obat yang tumbuh subur. Ada tanaman kumis kucing, daun sirih, daun kelor, dan masih banyak lagi.
Nara sangat senang melihat banyaknya tanaman obat di belakang rumah. Ia pun mulai bertanya kepada ibunya tentang manfaat masing-masing tanaman obat tersebut.
"Bu, kumis kucing itu bisa digunakan untuk mengobati apa?" tanya Nara.
"Kumis kucing bisa digunakan untuk mengobati batuk," jawab Bu Arni.
"Lalu, daun sirih bisa digunakan untuk apa?" tanya Nara lagi.
"Daun sirih bisa digunakan untuk mengobati sariawan," jawab Bu Arni.
Nara pun terus bertanya tentang manfaat tanaman obat lainnya. Bu Arni pun dengan sabar menjawab pertanyaan Nara.
Nara semakin tertarik dengan apotik hidup. Ia pun memutuskan untuk mempelajari lebih lanjut tentang tanaman obat. Ia membaca buku-buku tentang tanaman obat dan mencari informasi di internet.
Nara juga mulai mempraktekkan cara menggunakan tanaman obat untuk mengobati berbagai macam penyakit. Ia berhasil mengobati batuk dan sariawannya dengan menggunakan daun sirih. Ia juga berhasil mengobati sakit perut dengan menggunakan daun kemangi.
Nara merasa sangat senang bisa mempelajari tentang apotik hidup. Ia merasa bahwa apotik hidup adalah salah satu kekayaan alam yang sangat berharga. Ia pun bertekad untuk terus mempelajari tentang apotik hidup dan menyebarkan informasinya kepada orang lain.
**
Suatu hari, Nara sedang bermain di taman bersama teman-temannya. Tiba-tiba, salah satu temannya terjatuh dan kakinya terkilir. Nara pun segera menghampiri temannya itu dan memeriksa kakinya.
"Tenang, aku akan membantumu," kata Nara.
Nara pun mengambil daun pegagan dari taman dan mengoleskannya ke kaki temannya yang terkilir. Ia juga memijat kaki temannya tersebut.
Setelah beberapa saat, kaki temannya itu mulai terasa lebih baik. Ia pun bisa berdiri dan berjalan dengan lancar.
"Terima kasih, Nara," kata teman Nara. "Kamu sudah menolongku."
"Sama-sama," kata Nara. "Aku senang bisa membantumu."
Teman Nara pun sangat senang dengan pertolongan Nara. Ia pun bercerita kepada teman-temannya yang lain tentang apa yang Nara lakukan.
Mendengar cerita itu, teman-teman Nara pun mulai tertarik untuk mempelajari tentang apotik hidup. Mereka pun meminta Nara untuk mengajari mereka tentang manfaat tanaman obat.
Nara pun dengan senang hati mengajari teman-temannya. Ia juga mengajak mereka untuk menanam tanaman obat di rumah mereka masing-masing.
Nara merasa senang bisa berbagi pengetahuan tentang apotik hidup kepada orang lain. Ia berharap bahwa semakin banyak orang yang mengetahui tentang apotik hidup dan memanfaatkannya untuk kesehatan.
**
Nara terus belajar dan mengembangkan pengetahuannya tentang apotik hidup. Ia juga aktif dalam menyebarkan informasi tentang apotik hidup kepada orang lain. Nara percaya bahwa apotik hidup adalah salah satu solusi untuk mengatasi masalah kesehatan yang semakin kompleks.
Nara berharap bahwa suatu hari nanti, apotik hidup akan menjadi bagian penting dari sistem kesehatan di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H