Mohon tunggu...
Mugiarni Arni
Mugiarni Arni Mohon Tunggu... Guru - guru kelas

menulis cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah: Fitnah

20 Oktober 2023   09:25 Diperbarui: 20 Oktober 2023   09:28 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kisah : Fitnah

Di sebuah desa terpencil di Jawa Tengah, hiduplah seorang pemuda bernama Farhan. Farhan seorang pemuda yang baik hati dan ramah. Dia selalu membantu orang lain yang membutuhkan.

Suatu hari, Farhan sedang berjalan-jalan di hutan ketika dia bertemu dengan seorang wanita tua yang sedang kesulitan membawa kayu bakar. Farhan pun menawarkan bantuannya untuk membawakan kayu bakar tersebut.

Wanita tua itu sangat senang dengan bantuan Farhan. Dia mengucapkan terima kasih kepada Farhan dengan tulus.

"Terima kasih, nak. Kau sungguh pemuda yang baik hati," kata wanita tua itu.

"Sama-sama, Bu," kata Farhan. "Saya senang bisa membantu."

Farhan dan wanita tua itu pun mengobrol dengan akrab. Farhan mengetahui bahwa wanita tua itu seorang janda yang tinggal sendirian. Dia bekerja sebagai pembuat kerajinan tangan untuk menghidupi dirinya sendiri.

Farhan merasa iba dengan wanita tua itu. Dia berjanji akan membantu wanita tua itu untuk menjual kerajinan tangannya.

Farhan pun membantu wanita tua itu untuk memasarkan kerajinan tangannya. Dia membantu wanita tua itu untuk membuat akun media sosial untuk mempromosikan kerajinan tangannya.

Akhirnya, kerajinan tangan wanita tua itu mulai laku terjual. Wanita tua itu sangat senang dengan bantuan Farhan. Dia merasa hidupnya menjadi lebih baik.

Suatu hari, Farhan sedang berjalan-jalan di pasar ketika dia bertemu dengan seorang pemuda yang dia kenal. Pemuda itu adalah orang yang terkenal jahat dan suka memfitnah orang lain.

Pemuda itu menghampiri Farhan dan berkata, "Hei, Farhan. Aku dengar kau sedang membantu seorang wanita tua untuk menjual kerajinan tangannya. Itu adalah perbuatan yang sia-sia. Wanita tua itu adalah seorang pencuri."

Farhan terkejut mendengar perkataan pemuda itu. Dia tidak percaya bahwa wanita tua itu adalah seorang pencuri.

"Itu tidak benar," kata Farhan."Wanita tua itu seorang wanita yang baik hati. Dia tidak pernah mencuri."

"Oh, ya? Kau berani menjaminnya?" tanya pemuda itu. "Jika kau tidak bisa membuktikannya, kau akan menyesal."

Farhan tidak mau menanggapi perkataan pemuda itu. Dia tahu bahwa pemuda itu hanya ingin memfitnahnya.

Pemuda itu pun pergi meninggalkan Farhan. Farhan merasa kesal dengan perbuatan pemuda itu. Dia tidak menyangka bahwa pemuda itu akan memfitnahnya.

Farhan pun bertekad untuk membuktikan bahwa wanita tua itu tidak bersalah. Dia pergi ke rumah wanita tua itu untuk menanyakan kebenarannya.

Wanita tua itu terkejut mendengar perkataan pemuda itu. Dia tidak menyangka bahwa ada orang yang akan memfitnahnya.

"Itu tidak benar," kata wanita tua itu. "Saya tidak pernah mencuri."

Farhan pun membantu wanita tua itu untuk mencari bukti yang dapat membuktikan bahwa dia tidak bersalah. Mereka pun mencari saksi yang dapat membuktikan bahwa wanita tua itu tidak mencuri.

Akhirnya, mereka menemukan seorang saksi yang dapat membuktikan bahwa wanita tua itu tidak bersalah. Saksi itu adalah seorang pedagang yang pernah melihat wanita tua itu membeli kerajinan tangan darinya.

Farhan pun membawa saksi itu ke hadapan pemuda yang telah memfitnahnya. Pemuda itu pun terkejut melihat saksi itu. Dia tidak menyangka bahwa saksi itu akan membela wanita tua itu.

Pemuda itu pun meminta maaf kepada Farhan dan wanita tua itu. Dia mengakui bahwa dia telah memfitnah wanita tua itu.

Farhan dan wanita tua itu pun memaafkan pemuda itu. Mereka berharap pemuda itu dapat berubah menjadi lebih baik.

Amanat

Fitnah adalah perbuatan yang sangat keji. Fitnah dapat merusak nama baik seseorang dan membuatnya menderita. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dalam berucap dan bertindak. Jangan sampai kita menjadi orang yang suka memfitnah orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun