Mohon tunggu...
Mugiarni Arni
Mugiarni Arni Mohon Tunggu... Guru - guru kelas

menulis cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Berperan Sebagai Gadis Berkepang Dua

16 September 2023   11:43 Diperbarui: 16 September 2023   11:54 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keesokan harinya, Adelia mencari Bu Arni, guru pembimbing literasi yang telah membimbing mereka dengan tekun selama berbulan-bulan. Bu Arni berada di sekolah dengan senyum bangga di wajahnya, dan Adelia tidak sabar untuk berbicara dengannya.

Dengan hati yang penuh rasa terima kasih, Adelia mendekati Bu Arni. "Bu Arni," katanya dengan lembut, "saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bimbingan dan dukungan dan doa ibu selama ini."

Bu Arni tersenyum lebar. "Adelia, kamu telah bekerja keras dan telah menjalani perannya dengan sangat indah. Saya sangat bangga denganmu dan seluruh tim. Kalian semua telah menunjukkan dedikasi yang luar biasa dalam menyampaikan pesan kebahagiaan melalui seni teater."

Adelia merasa hangat di hatinya. "Saya belajar begitu banyak selama proses ini, Bu Arni. Tidak hanya tentang seni teater, tetapi juga tentang pentingnya menyebarkan kebahagiaan kepada orang lain. Saya sangat menghargai peran saya dalam pertunjukan ini."

Bu Arni mengangguk. "Itu adalah pelajaran berharga, Adelia. Seni adalah alat yang kuat untuk menyampaikan emosi dan makna, dan kamu telah melakukannya dengan sangat baik. Teruslah mengembangkan bakatmu, dan kamu akan pergi jauh."

Mereka berdua berbicara sejenak, saling berbagi pengalaman dan refleksi tentang pertunjukan hari itu.

***

Adelia melanjutkan percakapannya dengan Bu Arni, "Bu Arni tidak hanya seorang guru pembimbing literasi, tetapi juga seorang mentor yang menginspirasi. Ibu telah mengajari kami lebih dari sekadar teater, Ibu juga telah mengajarkan kami tentang pentingnya tekad, kerja keras, dan kemampuan untuk menyampaikan emosi melalui seni."

Bu Arni tersenyum dan menjawab, "Terima kasih, Adelia. Saya juga merasa beruntung memiliki siswa seperti kamu yang selalu bersemangat untuk belajar dan berkembang. Melihat perkembanganmu dalam persiapan pertunjukan ini adalah salah satu momen paling memuaskan dalam karir saya sebagai guru."

Adelia tersenyum penuh rasa terima kasih. "Saya berharap bisa terus belajar dari ibu dan terus mengembangkan keterampilan seni teater saya. Saya ingin menjadi seorang seniman yang dapat menyentuh hati banyak orang dan membawa kebahagiaan melalui seni, seperti yang kami lakukan hari ini."

Bu Arni meletakkan tangan lembut di pundak Adelia. "Saya yakin kamu akan mencapai semua yang kamu inginkan, Adelia. Dan saya akan selalu ada di sini untuk mendukungmu dalam perjalananmu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun