Mohon tunggu...
Mugiarni Arni
Mugiarni Arni Mohon Tunggu... Guru - guru kelas

menulis cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menjadi Editor Cerpen Karya Nara Faith Widyadhana

28 Agustus 2023   13:51 Diperbarui: 28 Agustus 2023   13:55 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika Nara mulai bersekolah di SD, dirinya merasa kehilangan dan rasa hampa itu semakin membuat dadanya terhimpit. Teman-teman sekelasnya memiliki cerita tentang ibu mereka yang selalu mendukung dan hadir di setiap momen penting. Sementara itu, Nara saat itu tidak bisa berbagi cerita serupa, merasa bahwa ada bagian dari kehidupannya yang telah sirna.

Pun begitu,secara keseluruhan  masa kanak-kanak dan awal sekolah Nara adalah perpaduan antara rasa kehilangan, kebingungan, dan upaya untuk menemukan makna dalam kehidupannya. Pengalaman ini membentuk dirinya menjadi sosok yang sensitif, penuh empati, memiliki tekad untuk menemukan arah dan tujuan yang pasti.

****

Di sebuah perumahan  sunyi dan tenang, hiduplah seorang ibu guru yang baik hati dan penuh empati bernama Bu Arni. Bu Arni adalah seorang guru di sekolah dasar tempat  Nara bersekolah. Bu Arni memiliki hubungan istimewa dengan Nara. Nara seorang anak gadis berusia 7 tahun yang tampak sedih.

Setiap kali Nara masuk kelas, senyum ramah Bu Arni sudah menunggunya. Nara  salah satu siswa  yang selalu mendengarkan dengan penuh perhatian saat Bu Arni sedang mengajar. Namun di balik itu, Nara kerap terlihat murung.

Suatu hari, setelah pulang sekolah, Nara bermain-main di halaman sekolah. Bu Arni melihat Nara sendirian dan mendekatinya. "Nara, bagaimana kalau kita main ke rumah ibu hari ini? Ibu punya buku-buku menarik yang mungkin kamu suka," kata Bu Arni dengan lembut.

Nara tampak ceria dan mengangguk antusias. Mereka berdua pun bersama-sama berjalan ke rumah Bu Arni. Di rumah Bu Arni, Nara merasa berada di tempat yang nyaman dan hangat.

Hari demi hari berlalu, Nara sering menghabiskan waktu sorenya di rumah Bu Arni.

Ketika Nara mulai terbiasa bermalam di rumah Bu Arni, muncul perasaan yang kian kuat di hati Bu Arni. Ia mulai merasa seperti anak kandungnya bu Arni.  Ketika Nara sedih, Bu Arni ikut merasa sedih. Ketika Nara gembira, senyumnya pun ikut merekah.

Suatu malam, ketika Nara bersiap tidur di kamar tamu, Bu Arni duduk di sebelah tempat tidur. "Nara, ada yang ingin aku katakan padamu," ujar Bu Arni dengan lembut. "Sejak kamu datang ke rumah ini dan kita berdua menghabiskan banyak waktu bersama, aku merasa kamu adalah bagian dari keluarga ini. Aku ingin kamu tahu bahwa kamu seperti anak kandungku sendiri."

Nara memandang Bu Arni dengan mata berkaca-kaca. Dia merasa begitu bahagia dan hangat dalam momen tersebut. Dia merasa bahwa ada seseorang di luar keluarganya yang sungguh-sungguh peduli dan mencintainya. "Terima kasih, Bu Arni. Nara merasa sama. Ibu yang baik dan perhatian," kata Nara sambil menggenggam tangan Bu Arni.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun