Mohon tunggu...
Mugiarni Arni
Mugiarni Arni Mohon Tunggu... Guru - guru kelas

menulis cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah Kebaikan Emak Sarinah

12 Juli 2023   06:26 Diperbarui: 12 Juli 2023   06:32 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rinta merasa tangannya diliputi oleh kehangatan dan kelembutan emak Sarinah. Ia tak mampu menahan rasa terima kasihnya yang begitu dalam. Ia sadar bahwa hadiah ini adalah lebih dari sekadar makanan favoritnya. Ini adalah tanda cinta dan kepedulian dari emak Sarinah yang dipersembahkan dengan segenap hati.

"Terima kasih, Emak Sarinah. Saya sungguh terharu dengan kebaikan dan perhatian yang diberikan olehmu. Saya merasa sangat beruntung memiliki sosok seperti Engkau dalam hidupku," ucap Rinta sambil terisak pelan.

Emak Sarinah tersenyum, dan matanya berbinar melihat kebahagiaan yang terpancar dari wajah Rinta. Ia merasa bahwa tindakan kecilnya telah memberikan arti yang besar dalam hidup seorang tetangganya. Ia meyakini bahwa kehidupan ini adalah tentang saling membantu, saling mencintai, dan saling berbagi.

"Dek, semoga kamu cepat pulih dan semakin diberkahi oleh Tuhan. Ingatlah, kita selalu ada di sini untuk saling mendukung. Jika ada yang bisa aku bantu, jangan ragu untuk memintanya. Kita adalah keluarga," kata emak Sarinah dengan penuh kehangatan.

Rinta mengangguk dengan hati yang penuh rasa syukur.

******

Dalam bulir-bulir air mata yang mengalir di pipi Rinta, terpancar kebahagiaan dan rasa terima kasih yang mendalam. Emak Sarinah telah membuka pintu hatinya dan memberikan pelajaran berharga tentang arti sejati dari kehidupan.

Rinta berjanji pada dirinya sendiri untuk mempraktikkan nilai-nilai yang diajarkan oleh emak Sarinah. Dia ingin menjadi pribadi yang peduli, penuh kasih sayang, dan siap membantu sesama. Kejadian ini menginspirasinya untuk menjalani hidup dengan penuh relung hati, melihat sekelilingnya dengan lebih peka, dan menolong orang-orang yang membutuhkan.

Seiring berjalannya waktu, Rinta terus mengingat pesan emak Sarinah dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-harinya. Dia menjadi sosok yang ramah, murah senyum, dan selalu siap memberikan bantuan kepada tetangga dan siapa pun yang membutuhkan. Dia berbagi kebahagiaan dengan mereka, tak hanya melalui makanan atau barang-barang materi, tetapi juga dengan memberikan kehangatan, dukungan, dan harapan.

Tindakan Rinta yang penuh kasih sayang dan kepedulian mulai menular kepada tetangga-tetangganya. Mereka terinspirasi oleh sikap dan perbuatan Rinta, dan dengan sukarela berbagi kebaikan kepada orang lain di sekitar mereka. Seperti lingkaran yang terus berkembang, kebaikan dan kepedulian ini menyentuh lebih banyak nyawa, membentuk sebuah komunitas yang saling mendukung dan mengasihi.

Ketika hari-hari berlalu, Rinta menyadari bahwa kehidupan yang sejati adalah ketika kita menjalani agama dalam tindakan nyata, bukan hanya dalam kata-kata. Agama sejati terletak dalam kemampuan kita untuk menyebarkan cinta, kebaikan, dan kedamaian kepada sesama manusia. Ketika kita membantu orang lain, kita tidak hanya membantu mereka, tetapi juga membantu diri kita sendiri untuk tumbuh dan berkembang sebagai pribadi yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun