Bayangan itu tinggal beberapa jengkal darinya. Samar-samar, Fajar melihat wajah dengan kulit pucat seperti mayat.
"Tolong... tolong aku...." kata Fajar dengan suara parau, berharap ada yang mendengar teriakannya.
Tiba-tiba, sosok hitam itu mengulurkan tangan, hendak meraih Fajar. Namun, sebelum tangan itu sampai, sebuah suara nyaring memecah kesunyian malam. Ponsel Fajar berbunyi. Tampak nama Nina pada layarnya.
*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!