Mohon tunggu...
Mufid Salim
Mufid Salim Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan Komunikasi

Menulis Apa yang Dipelajari

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Hidup Untuk Mati

18 Oktober 2012   15:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:41 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

. . .

Aku tersadar, sesungguhnya kakekku telah siap menyambut panggilan Sang Pencipta. Beliau dengan sangat baik menyiapkan kematiannya. Beliau menyiapkan kematian yang mulia. Kematian adalah sesuatu yang membuat bulu kuduk berdiri. Tapi dalam hidup, menjadi satu-satunya hal yang pasti terjadi. Aku pun takut mati. Tapi tak mungkin kuhindari. Satu-satunya hal yang bisa kulakukan adalah menyiapkan diri. Agar aku tak sendiri saat mati. Aku harus berusaha agar saat Izrail datang, orang-orang sukarela datang menghampiri. Menghantarkan tubuh ini, kembali ke peristirahatannya yang abadi. Dan kini aku mampu mengingat, apa tujuanku terlahir ke dunia ini. Aku lahir lalu hidup untuk mempersiapkan mati. (Mufid)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun