“Mutiaaaa!!!” . kulihat sumber suara itu. Itu Yoka. Diapun menghambur masuk kedalam rumah dan memelukku erat, sangat erat sehingga aku sulit bernafas. Dia menangis, ada rasa penyesalan yang ia pancarkan dari matanya . “maafkan aku karena saat itu membuatmu lama menunggu”. Itu saja yang dia katakan, dia hanya bisa menangis melihatku. Dan aku? Aku hanya bisa bersyukur kepada Tuhan atas semua kejadian ini, aku tidak benar-benar sendiri, aku tidak benar-benar terluka, aku bahagia karena kau telah kembali, Mutia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI