Mohon tunggu...
Muchwardi Muchtar
Muchwardi Muchtar Mohon Tunggu... Jurnalis - penulis, pelaut, marine engineer, inspektur BBM dan Instruktur Pertamina Maritime Center

menulis, membaca, olahraga dan presentasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nama Sumur Minyak untuk Tanker-tanker Pertamina

9 Desember 2024   00:31 Diperbarui: 11 Desember 2024   10:41 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PimRed KEMUDI, Muchwardi Muchtar (2001-2005), foto dokumentasi pribadi MM

Jika pepatah lama mengatakan "kesalahan berulang kali bila tidak ada yang memperbaiki akan menjadi abadi" tampaknya memang terbukti, dan (akan) menjadi biasa di Pertamina Shipping. Dengan lolosnya nama sebuah gunung di Jawa Barat menjadi nama kapal tanker milik Pertamina (2009), maka nama-nama gunung di Indonesia ---yang tidak sebarel pun menghasilkan minyak--- bermunculan di haluan tanker Pertamina paska MT. Gunung Geulis.

Mari kita simak nama kapal tanker Pertamina mutakhir yang pasti bukan diambil dari nama ladang minyak di Indonesia, antara lain : MT Panderman (gunung di Jatim), MT Papandayan (gunung di Jabar): MT Galunggung (gunung di Jabar), MT Gede (gunung di Jabar), MT Gamalama (gunung di Malut), MT Gamsunoro (gunung di Malut), MT Gamkonora (gunung di Malut), MT Gunung Geulis : (gunung di Jabar), MT Serui : (gunung di Papua), MT Sanggau (gunung di Kalbar).

Meski kondisi Pertamina hari ini sangat jauh berbeda dengan Pertamina di tahun 70-an, namun untuk tetap menerapkan kredo "Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah" (Jasmerah) ---pidato presiden Sukarno 17 Agustus 1966--- tak ada jeleknya untuk  diberlakukan. Memang William Shakespeare pernah mengatakan what is in name ("apalah arti sebuah nama?"). Namun dalam Sejarah Perkapalan Pertamina semenjak didirikan fungsi yang bernama Divisi Perkapalan (1959), kemudian meningkat menjadi Direktorat Perkapalan & Telekomunikasi (Dit. P&T, 1975), kemudian disempurnakan lagi jadi Direktorat Perkapalan, Kebandaran & Komunikasi (Dit. PKK, 1990), menyangkut pemberian nama adalah sesuatu hal yang sakral, dan perlu...!

Direktorat Eksploitasi  & Produksi (EP) Pertamina yang bertugas mencari minyak bumi, selalu memberikan nama kepada ladang  atau sumur minyak yang mereka temui. Umumnya nama itu diambil dari nama desa setempat, atau dimintakan namanya kepada "tetua kampung" sekitar ladang minyak tersebut ditemukan. Sekarang ladang minyak tersebut banyak yang tidak mengeluarkan minyak mentah, namun "direktorat hulu" di Pertamina yang bertugas mencari minyak bumi di hutan belantara, padang tandus atau lepas pantai, mempatrikan nama-nama sumur & ladang minyak tersebut dalam "Buku Sejarah EP".

Demi eksisnya nama-nama sumur minyak di Tanah Air, kiranya pesan founding father Pertamina kepada Pertamina Shipping untuk Jasmerah (JAngan Sampai MElupakan sejaRAH) dalam memberikan nama-nama tanker milik, agar selalu dibuktikan. Masih belum terlambat untuk mengubah TBN tanker-tanker yang tengah dibangun di galangan saat ini dengan memakai nama-nama ladang minyak*) di Indonesia..!

Bekasi Jaya, 9 Desember 2024

.

*)NAMA-NAMA TANKER PERTAMINA YANG MEMAKAI NAMA LADANG MINYAK DI INDONESIA, YANG KAPALNYA SUDAH LAMA JADI BESI TUA :

  • Tanker milik Pertamina bertambah dengan adanya hibah kapal (sebagai pampasan perang, 1968) dari Jepang, tanker tipe general purpose (GP) : 15.000-17.500 DWT bernama MT. Utin / Permina 1001, MT. Uriko / Permina 1002, MT. Utako / Permina 1003, MT. Umeko / Permina 1004, MT. Utae/ Permina 1005, MT. Utsuko / Permina 1006.
  • Awal tahun 70-an, dibangun tanker baru tahap pertama tipe GP  dengan nama seluruhnya memakai nama ladang minyak yang pernah ada di Indonesia. Antara lain : MT. Juluk Rayeu / P.1007,  MT. Bongas / P.1008, MT. Bunyu / P.1009, MT. Rantau / P.1010, MT. Prabumulih / P.1011, MT. Tanjung / P.1012, MT. Prabumulih / P.1013, MT. Tarakan / P.1014, MT. Sangatta/ P.1015, MT. Klamono /P. 1016, MT. Nibung / P. 1017, MT. Pagardewa / P. 1018.
  • Awal tahun 80-an ---guna melengkapi kebutuhan terhadap tanker tipe GP "shalow draft" agar bisa masuk sungai Musi--- dibangun lagi tanker baru. Jika tanker sebelumnya disebut dengan "tanker tipe seribu lama", maka tanker yang dirancang bisa untuk loading BBM dari dermaga Kilang Minyak (UP-III) Plaju ini disebut "tanker tipe seribu baru". Nama-nama  tanker baru ini juga memakai nama ladang minyak yang pernah ada di Indonesia. Antara lain : MT. Paluh Tabuan / P.1019, MT. Pendopo / P.1020, MT. Pematang / P. 1021, MT. Pungut / P. 1022, MT. Pelita / P. 1023, MT. Pegaden / P. 1024, MT. Palu Sipat / P. 1025.
  • Tanker tipe Medium Range (MR) milik Pertamina yang dibangun di tahun 70-an. Semua tanker dengan ukuran 30.000 DWT ini juga memakai nama ladang minyak, antara lain :  MT. Pangkalansusu / P.3001, MT. Balongan / P.3002, MT. Kuala Bekah / P.3003, MT. Salawati/ P.3004, MT. Cendrawasih/ P. 3005, MT. Sele / P. 3006, MT. Sengeti / P. 3007, MT. Sepinggan / P.3008, MT. Sanga-sanga / 3009, MT. Sindang / P. 3010, MT. Serang Jaya / P. 3011.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun