Mohon tunggu...
Muchson Thohier
Muchson Thohier Mohon Tunggu... Lainnya - Orang biasa

Rindu Harmoni

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Saat Masalah “Mengguncang” Keluarga

21 Agustus 2016   16:18 Diperbarui: 21 Agustus 2016   16:42 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Di sinilah sebenarnya kunci penyelesaian masalah itu: memilih sikap dan kata yang tepat. Bahwa benar dialog, rembugan atau diskusilah cara penyelesaian terbaik dari setiap persoalan kita. Dialog, rembugan atau diskusi tentu berbeda dengan bertengkar. Dialog ditujukan untuk mencari solusi sedang bertengkar lebih untuk mempertaruhkan ego, mencari kalah menang. Dalam banyak kasus, kita kurang bisa membedakan dua hal ini.

Ciri termudah bagi kita untuk mengenali pembicaraan kita sebagai dialog atau bertengkar, bisa dilihat dari pilihan kata dan sikap dalam pembicaraan tersebut. Bila pembicaraan itu dilakukan dengan kata dan sikap yang lembut, kalimat-kalimatnya sejuk dan menyenangkan, tidak muncul sikap merendahkan atau memperolok, menurut penulis, pembicaraan semacam ini lebih layak disebut dialog, rembugan atau diskusi.

Sedang pertengkaran adalah pembicaraan yang memuat ciri-ciri yang berlawanan dari ciri-ciri di atas. Saat seseorang melakukan pembicaraan disertai dengan kata dan sikap kasar, menyakiti, merendahkan dan dalam batas-atas tertentu memuat olok-olok, menurut penulis, pembicaraan semacam ini lebih layak disebut pertengkaran, atau minimal awal penyulut sebuah pertengkaran.

Saat sebuah keluarga dirundung persoalan, apapun persoalan itu, kemudian antar anggota keluarga berkenan menyelesaikan dengan dialog, besar kemungkinan akan segera tersimpul solusi yang disepakati semua pihak. Sebaliknya bila anggota keluarga tersebut memilih bertengkar,  melakukan pembicaraan dengan kata dan sikap kasar, menyakiti, cenderung merendahkan dan berolok-olok besar kemungkinan pembicaraan yang awalnya ditujukan untuk mencari solusi berubah menjadi ajang pertarungan ego dan hanya untuk mencari kalah-menang.  

Walhasil saat masalah “mengguncang” keluarga, pilihan sepenuhnya ada pada kita. Mau menjadi pengeluh nan lembek seperti wortel, marah dan mengeras seperti telur atau justru menjadi lebih bijak dan dewasa laksana kopi nan harum.

Rembang, 21 Agustus 2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun