Mohon tunggu...
Muchson Thohier
Muchson Thohier Mohon Tunggu... Lainnya - Orang biasa

Rindu Harmoni

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Saat Masalah “Mengguncang” Keluarga

21 Agustus 2016   16:18 Diperbarui: 21 Agustus 2016   16:42 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Kisah berikut menarik untuk jadi bahan renungan. Seorang wanita yang baru saja menikah datang pada ibunya dan mulai mengeluh tentang tingkah laku pasangannya itu. Setelah menikah ia baru tahu karakter asli pasangannya yang keras kepala, suka bermalas-malasan, boros, dan lain-lain.

Wanita ini berharap orang tuanya ikut mendukung sikapnya menyalahkan sang suami. Namun sang ibu hanya diam bahkan kemudian pergi ke dapur. Wanita ini terus bercerita dan mengikuti ibunya ke dapur. Lalu sang ibu mulai memasak air. Setelah beberapa waktu akhirnya air pun mendidih.

Sang ibu lalu menuangkan air yang masih panas itu ke dalam 3 gelas yang telah dia siapkan. Dalam gelas pertama dia memasukkan sebuah telur, di gelas ke dua dia memasukkan wortel, sedangkan di gelas ke tiga dimasukkan kopi. Setelah menunggu beberapa saat, si ibu menunjukkan isi ketiga gelas tadi ke putrinya. Dan hasilnya: wortel yang keras menjadi lunak, telur yang mudah pecah menjadi keras dan kopi menghasilkan aroma yang harum.

 Lalu Sang Ibu mulai menjelaskan: “Anak ku… masalah dalam hidup itu seperti air mendidih. Bagaimana sikap kitalah yang menentukan dampaknya. Kita bisa menjadi lembek seperti wortel, mengeras seperti telur atau harum seperti kopi”

            Membangun Komunikasi yang Sehat

Komunikasi teramat penting dalam kehidupan. Dengan komunikasi seseorang akan sangat terbantu dalam menyelesaikan kepentingan-kepentingannya. Dengan komunikasi yang tepat seseorang akan dengan mudah membangun kesepahaman dengan orang lain. Dalam banyak kasus, komunikasi lebih didominasi dalam betuk verbal, kata-kata.

Konon berdasar penelitian di Amerika, mengutip M Fauzil Adhim,  waktu manusia di luar waktu tidur 70% digunakan untuk berkata-kata. Artinya bila dia mampu membangun kata-kata yang baik, dia telah menggunakan 70% waktunya untuk membangun kebaikan. Sebaliknya bila 70% itu digunakan untuk hal-hal yang buruk, jelas dia sedang membuat kubangan untuk kegagalannya sendiri.

Begitupun dalam sebuah keluarga, kualitas komunikasi berimbas langsung pada kualitas keluarga itu sendiri. Bila segenap anggota kelurga mampu membangun komunikasi yang baik dan sehat, pastilah masing-masing akan merasa nyaman dan respek pada yang lain. Bahwa dalam keluarga selalu muncul dan datang masalah itu sudah pasti. Namun dengan kualitas komunikasi yang baik, setiap masalah pasti akan menemukan solusi.

Dalam berkomunikasi pilihan kata – disamping pilihan sikap, amat menentukan tersampaikannya pesan atau informasi dari pemberi kepada penerimanya. Saat pilihan dan sikap yang dipilih kurang tepat bisa jadi pesan atau informasi yang hendak disampaikan bisa diterima secara berbeda oleh si penerima pesan.

Sebagai misal saat seorang suami hendak mengingatkan “kesalahan” istri, namun kata-kata yang digunakan ketus, cenderung menghakimi dan disertai dengan sikap yang merendahkan, boleh jadi si istri tidak terlalu peduli dengan “pesan baik” yang disampaikan suami karena dia telah tersinggung lebih dulu. Pendeknya dalam berkomunikasi, niat yang baik, informasi yang baik, selayaknya dilakukan dengan cara yang baik pula.

Pada dasarnya hampir setiap manusia lebih menyukai bila diperlakukan secara terhormat. Saat kita terlibat pembicaraan dengan seseorang, kita akan lebih nyaman bila mitra bicara kita memilih kata dan sikap yang lembut, dengan kalimat-kalimat yang menyenangkan dan dalam batas-batas tertentu mengandung pujian-pujian. Agaknya respon yang berbeda akan muncul bila kita berbicara dengan seseorang dengan pilihan kata dan sikap yang kasar, kalimat-kalimatnya cenderung nyelekit atau menyakiti dan suka berolok-olok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun