Alhasil pada tahun 1925 film "bisu" berjudul Shavkari Pash berhasil diproduksi. Film ini berkisah tentang petani yang terjerat rentenir dan harus membayar hutangnya. Lantaran tak mampu membayar hutang ia lantas dipekerjakan di kota untuk melunasi yang menjadi kewajibannya.
Kisah tentang rentenir, tentu saja mengingatkan akan "The Venice of Merchant", meski Shivkari Pash diangkat dari novel berjudul "Shavkari Haak" karya Narayan Aptee. Bahkan, berbagai media India menyematkan kalimat "The Shylock of India" dalam film Shivkari Pash lantaran mau tak mau ia harus disandingkan dengan karya Shakespeare.
Lagi-lagi "hubungan intim" tak langsung antara Shakespeare dengan film India terbukti dalam sebuah karya, meski tak langsung diadopsi. Penulis berpandangan, karena film ini diangkat dari novel karya Narayan Aptee bukan Shakespeare. Namun, penggambaran karakter rentenir, mau tak mau langsung mengingatkan publik tentang sosok Shylock karya Shakespeare.
Seperti yang penulis tegaskan di awal, jika beberapa karya sastra Bengali tanpa ragu menerjemahkan karya William Shakespeare. Sehingga, tidak salah seorang penulis seperti Narayan Aptee lantas sedikit mengimitasi tokoh rentenir dalam karya-nya yang diangkat ke layar lebar.
Selain mengadopsi karya Shakespeare, Shivkari Pash juga membawa sedikit angin segar dalam perfilman India. Pasalnya pada era tahun film ini dibuat, kisah film India masih dipenuhi dengan cerita berbau mitos dan supranatural. Sehingga, film yang mengangkat realitas di lapangan, menjadi suguhan menarik kala itu.
Kesuksesan Shivkari Pash, lantas mengilhami seorang sutradara bernama Gulzar untuk mengadopsi karya Shakespeare secara langsung. Tahun 1982 film drama komedi berjudul "Angoor" menjadi perbincangan lantaran kesuksesannya tidak saja di India namun di dunia.
Film yang mengadopsi karya Shakespeare berjudul "The Comedy of Errors" ini mengubah cara pandang sineas agar membuat film dengan drama komedi secara cerdas tanpa adegan konyol yang membuat penonton tertawa.
Sama seperti kisah aslinya, "Anggor" juga berkisah tentang seorang anak kembar identik yang terpisah tepat setelah keduanya lahir. Lalu berbagai konflik dengan ramuan komedi yang membuat film ini menjadi menarik untuk ditonton. Konon kabarnya, film India yang mengadopsi "The Comedy of Errors" pernah dibuat pada tahun 1963 namun tidak sukses di pasaran.
Sehingga ketika Gulzar mengaku ingin membuat film ini, banyak produser yang menolaknya lantaran kisah macam tersebut kurang diminati oleh penonton film. Apalagi, Gulzar mencoba menyutradarai film komedi dengan gaya berbeda seperti kebanyakan yang telah dibuat pada tahun tersebut.
Beruntung, salah seorang produser yang gemar akan karya Shakespeare, menyetujui membiayai film ini dan usai dibuat justru berhasil di pasar dalam negeri bahkan menjadi perbincangan di dunia.
Nah, adopsi kisah tentang anak kembar yang terpisah seperti dalam film "Angoor" ini lantas menjadi ide untuk membuat film dengan tema yang serupa. Tentu saja, ide memisahkan anak kembar itu berasal dari Shakespeare.