Kisah cinta Om dan Shanti tidak diterima oleh Mukesh Mehra (Arjun Rampal) yang juga jatuh hati pada Shanty. Pada akhirnya, Mukesh membunuh keduanya. Shanti dibakar dalam sebuah studio dan Om ditabrak hingga tewas. Tepat pada saat Om meninggal dunia, lahirlah seorang bayi laki-laki yang juga diberi Om Prakash dan diceritakan menjadi aktor besar.
Arwah Om Prakash yang sudah meninggal akhirnya merasuk dalam jiwa Om Prakash, dan memberikan semacam pesan agar ia membalaskan dendam atas kematiannya. Kisah semacam ini, penulis rasa mirip dengan kisah Hamlet yang dihantui ayahnya agar membalas dendam akan kematiannya."Om Shanti Om" mengadopsi "Hamlet" secara garis besar meski mereka sedikit membelokkan ceritanya.
Sama halnya dengan film "Janaam" tahun 1994 yang diperankan Rahul Roy dan Pooja Bhat. Film ini adalah antitesa dari QSQT yang saya sebutkan di awal. Kisahnya sama. Drama cinta diantara dua keluarga yang saling bermusuhan. Namun, "Janaam" lebih memilih kisahnya berakhir bahagia daripada berakhri tragis dan penuh duka.
Membaca jejak Shakespeare dalam film India, tak lain adalah dengan menonton film India itu sendiri. Sebab sebagian besar film India terdapat anasir-anasir karya Shakespeare.
Beberapa karakter penuh intrik sebagaimana dikisahkan oleh Shakespeare, atau kisah bayi kembar yang dipisahkan sejak lahir, jatuh cinta dengan kurir dan sebagainya tanpa ragu-ragu diimitasi oleh Industri film India atau yang lebih akrab disebut Bollywood.
Hal ini, bisa dilacak jauh sebelum film India itu ada. Pada saat seniman masih menggunakan teater sebagai pertunjukkan drama. Sepanjang hasil pelacakan penulis, Teater Parsi, misalnya banyak mengambil kisah dari Eropa, Persia dan bahkan Sanskerta. Pada tahun 1950, sastra Bengali bahkan menghasilkan beberapa karya dari Shakespeare yang kemudian dipentaskan dalam pertunjukkan teater.
Ayah aktor Amitabh Bachan bernama Harivansh Rai Bachan adalah orang pertama di India yang menerjemahkan dua karya Shakespeare yakni "Othelo" dan "Macbeth" dalam bentuk sajak berbahasa India. Karya itu diterbitkan berturut-turut pada tahun 1956 dan tahun 1958.
Lebih jauh sebelumnya, tepatnya pada tahun 1880, "The Merchant of Venice" juga diadopsi ke dalam bahasa India berjudul "Durlabh Bandhu" yang ditulis oleh Bharatendu Harishchandra.
Hasilnya, dari titik itulah "hubungan intim" antara karya Shakespeare dengan film India makin erat dan sampai saat ini masih terlihat jelas, dalam kisah cerita, tokoh, plot maupun teknik penyampaian ceritanya.
Dimulai dari Film "Shavkari Pash"
Kisah tentang Shylock seorang rentenir Yahudi dalam drama "The Merchant of Venice" karya Shakespeare ditemukan manuskripnya pada tahun 1623, atau tepat 7 tahun setelah kematian penulisnya. Ada yang beranggapan jika naskah "The Merchant of Venice" dibuat Shakespeare pada sekitar tahun 1596 - 1597.
Meski ada sedikit sentimen agama dalam "The Merchant of Venice" karya Shakespeare, namun sineas India agak sedikit mengubah fokusnya menjadi permasalahan sosial, yakni kisah tentang kekejaman rentenir.