Mohon tunggu...
Muchammad Nasrul Hamzah
Muchammad Nasrul Hamzah Mohon Tunggu... Penulis - Asli

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Mendongkrak Sektor Pariwisata dengan Merangkul Industri Film India

28 Desember 2019   02:02 Diperbarui: 28 Desember 2019   20:46 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Swiss Merupakan Negara yang Kerap dipakai syuting film India| Foto: dw.com

Beberapa film India yang sudah mengambil gambar di beberapa tempat ikonik Hongkong seperti film,"Naam", "Company", hingga "Gumrah", rupanya berdampak positif pada pertumbuhan wisata. Pada tahun 2007 pertumbuhan wisatawan dari India ke negara itu mencatat pertumbuhan 24,7 persen.

Khusus untuk Swiss, negara ini memang langganan untuk syuting film India. Jika anda pernah menonton beberapa adegan film India, yang mana sang aktor dan aktris mendendangkan lagu dengan latar salju, maka sebagian besar gambarnya diambil di Swiss.

Suasana romantis dalam klip lagu-lagu Shah Rukh Khan dan Kajol seperti di "Dilwale Dulhania Le Jayenge", menjadi sihir tersendiri bagi penonton film India untuk segera berkunjung ke negara itu.

Situs newlyswissed.com menyebut, sebanyak 467.967 turis asal India berkunjung ke Swiss pada tahun 2013. Bahkan, atas hubungan baik antara Industri Film India dan Swiss membuat pemerintah setempat memberikan berbagai pengharhaan, salah satu contohnya kepada, sutradara dan produser Yash Chopra.

Kesuksesan Swiss rupanya dilirik oleh Finlandia. Beberapa kemudahan diberikan Kementerian Pariwisaya Finlandia dengan memberikan izin yang mudah, hingga subsidi bagi para sineas Bollywood agar syuting di tempat tersebut.

Potensi keindahan alam yang ada di Indonesia, harusnya juga menjadi sasaran para produser dan sineas Film India untuk mengeksplorasi dalam karya mereka.

Historia pernah menyebut bahwa penonton film India di Indonesia sangat besar dan mampu menggoyang film dalam negeri. Pada rentang tahun 1952 hingga 1960 jumlah penonton film India di tanah Air mencapai 135 juta orang.

Hal ini disebabkan karena banyaknya produksi film yang mereka buat dalam satu tahun. Bahkan, Historia menyebut produksi film India dalam satu tahun dalam rentang masa 1952 hingga tahun 1960 sama dengan produksi 3 tahun film Indonesia.

Penulis pun menduga jumlah produksi film Bollywood dan film nasional kita masih dalam rentang yang tak jauh beda. Apalagi sejak era keemasan India dengan "Kuch-kuch Hota Hai", penggemar dan penonton film India makin membludak di Indonesia.

Buktinya, stasiun televisi sudah menayangkan beberapa film India. Bahkan, salah satu stasiun televisi swasta "Zee Bioskop" adalah spesialis film India selama 24 jam nonstop.

Artinya, pasar film India di Indonesia cukup banyak. Hal ini, sebenarnya bisa membawa barter yang cukup baik antara India dan Indonesia dalam kerjasama film dan pariwisata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun