Peserta atau jamaah diberikan dahulu narasi sehingga para remaja mempunyai gambaran bagaimana pergaulan antara laki-laki dan perempuan harus dilakukan.
Seorang remaja mempunyai keingintahuan besar sekali untuk mengetahui sesuatu. Sesuatu tersebut tidak perlu kami sampaikan secara utuh agar mereka mempunyai kesempatan untuk bertanya.Â
Model semacam ini selalu kami terapkan dalam setiap memberikan siraman rohani. Orang mampu bertanya berarti menyimak materi apa yang kita sampaikan barusan. Setiap pertanyaan kita simpan dahulu menunggu sebentar teman lainnya mungkin ada yang bertanya juga.
Pertanyaan sama digabungkan menjadi satu  sehingga meminimal waktu diberikan kepada kita. Pertanyaan yang diberikan kepada kita tidak langsung kami jawab tetapi kami lempar kembali kepada pada jamaah.Â
Tujuan melempar kembali pertanyaan itu kepada para jamaah adalah pertama untuk menghidupkan suasana. Suasana meriah disukai para remaja sehingga siraman rohani yang kita inginkan berhasil.Â
Kedua memberikan kesempatan pada para jamaah lain memberikan jawaban sehingga menimbulkan interaksi positif di kalangan para jamaah.
Pertanyaan seputar anak remaja sesuai dengan tingkat pendidikan dan perkembangan tidak lepas dari boleh tidaknya berpacaran, berhubungan secara jasmani dengan topik pergaulan remaja. " Zaman sekarang tidak boleh pacaran". seorang remaja bertanya. Jawaban kita agar tidak menyinggung mereka dan siraman rohani berhasil maka harus diajak dulu melihat akibat orang berpacaran.Â
" Kami tidak berhak melarang apalagi menyuruh kalian, silahkan kamu berpacaran sepuas puasnya tapi lihat akibat orang berpacaran. Akibat berpacaran banyak anak gadis dirugikan karena  hamil muda tanpa Bapak apa mau kita semua mngalami hal semacam itu.
 Mengenal lawan jenis salah satu  sifat manusia pemberian Tuhan. Dia akan otomotis tanpa berpacaran akan mengikatkan diri satu dengan lainnya dalam suatu rumah tangga.Â
Jadi tanpa pacaran orang akan mengenal lawan jenis lebih banyak daripada berpacaran dahulu. Agama melarang hambanya berpacaran karena mengingat manfaatnya sedikit dan lebih banyak mudharatnya" penjelasan kami sedikit bisa difahami oleh mereka karena kami menggunakan bukti bukti yang ada di sekitar mereka.
Demikian juga siraman rohani diberikan kepada orang dewasa kami cenderung membuat mereka mengkerutkan  dahi mereka tanda mereka mau diajak berfikir. Memberikan siraman rohani kepada orang dewasa  kami juga menerapkan sistem tanya jawab seperti diatas. Materi kita sampaikan belum tentu dapat diterima langsung oleh mereka.Â