Mohon tunggu...
Mubarok
Mubarok Mohon Tunggu... Guru - Saya berprofesi sebagai seorang guru swasta di sebuah pondok pesantren di daerah Banyuwangi Jawa Timur

Hobi saya berolahraga dan menulis. Menulis adalah bagian dari kesibukan saya untuk mengisi waktu luang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Desain Pembelajaran Membaca Kitab Kuning di Pondok Pesantren Roudlatut Thalabah

5 Juli 2022   00:40 Diperbarui: 5 Juli 2022   01:01 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka juga perlu mampu memahami faidah wajan yang ada dalam tasrif istilah tughowi. Mampu menghafal nadham imrity dan qawaidul i'lal. b) mampu membaca dan memahami kitab fathul qorib. Mereka juga perlu membaca dan memahami   lafaz dan makna dari lafaz yang dia baca. 3) tingkat atas. Pada tingkatan atas ini, mereka perlu mamahami materi nahwu, shorof dan balaghoh.

Pada tingkatan ini, mereka juga perlu  mampu membaca, menghafal dan memahami Al Fiyah ibnu Malik, fathul mu'in dan jauharul maknun. Mereka bukan hanya mampu membaca kitab kuning kosongan tanpa harakat dan makna, mereka juga perlu mampu mengurai kedudukan i'rob, tahu asal kata dan i'lalnya. Lebih dalam lagi, mereka perlu mampu menjelaskan pemahamannya tentang isi kitab ini kepada orang lain.

Mengembangkan Instrumen Penilaian

Instrumen penilaian penting dalam sebuah lembaga pendidikan. Instrumen penilaian ini dalam rangka untuk mencapai tujuan pendidikan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Pendidik perlu menetapkan jenis penilaian yang akan dikembangkannya. 

Mengembangkan instrumen penilaian ini dalam rangka untuk membuat barometer keberhasilan peserta didik dalam mencapai tujuan pendidikan.18 Instrumen penilaian bisa berupa tes atau non tes. Tes bisa diberikan pada peserta didik berupa tes tertulis, atau lisan. Bisa juga berupa tes membuat sesuatu. Misalnya saja, penugasan proyek dan membuat hasta karya. 

Penilaian non tes bisa berupa motivasi, minat, sikap, presentasi, tanya jawab dan penilaian diri.19 Aji, "Model Pembelajaran Dick & Carrey dalam Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.", 123.  Umumnya alat penilaian kemampuan mereka membaca kitab kuning adalah, 1) kelancaran membaca, 2) ketepatan harokat, 3) ketepatan memberi makna, 4) intonasi membaca, 5) kemampuan mengurai lafaz dan asal kata, 6) kemampuan menyampaikan pemahamannya  atas materi dan isi kitab kepada orang lain.

Mengembangkan Strategi Pembelajaran

5 tahapan di atas adalah tahapan fundamental untuk mencapai pembelajaran yang efektif dan berkualitas. Selanjutnya, desainer pendidikan perlu menentukan strategi yang akan dia gunakan agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar, tertib dan mencapai tujuan pembelajaran yang sesungguhnya. Strategi pembelajaran yang diambil bisa berupa metode atau media pembelajaran. Metode pembelajaran bisa berupa metode drilling, ceramah, demonstrasi, hafalan, bandongan, cooperative learning, problem solving, presentasi, sorogan, tanya jawab dan metode yang lainnya.  

Umumnya media yang digunakan adalah kitab kuning dan papan tulis (board marker). Demi kesederhanaan penyampaian materi, maka tak menggunakan media ICT. Salah satunya karena belum tersedia fasilitas yang memadai. program pembelajaran terdiri dari kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Kegiatan intrakurikuler memiliki beberapa perangkat pembelajaran. 

Mulai dari daftar kitab kuning, kurikulum pembelajaran, nama pelajaran dan jadwal pelajaran sehari-hari selama 1 tahun. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan non diniyah murni. Yaitu kegiatan takror, lalaran (membaca nadham bersama), menambal makna kitab yang kosong, muhadharoh (pidato) dan musyawarah untuk melatih kemampuan komunikasi peserta didik.

Mengembangkan Dan Memilih Materi Pembelajaran

Lembaga pendidikan menghadirkan kurikulum dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan peserta didik terkait dengan pelajaran yang mereka butuhkan. Maka mereka perlu menguasai materi ini sebagai kompetensi dasar.  Materi pembelajaran merupakan bahan dasar untuk membentuk pengetahuan, keterampilan dan sikap mereka dalam jangka panjang. 

Semua dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan  dasar peserta didik. Metode pembelajaran berupa media pembelajaran merupakan sarana yang paling efektif untuk menyampaikan materi secara efektif dan efisien.  Dalam proses pembelajaran ini perlu menghadirkan evaluasi. Evaluasi mempunyai peran penting dalam rangka memasukkan dan mengadakan perbaikan-perbaikan bahan ajar yang akan dikembangkan di lembaga pendidikan.19

Materi pembelajaran di pesantren bukan hanya Nahwu dan Shorof saja. Namun, ada beberapa materi keilmuan Islam yang disampaikan secara intensif. Di antaranya adalah Al Quran, Al Hadis,  tauhid, aqidah, akhlak, fiqih, Ushul fiqih dan Sejarah.  Dari setiap materi pelajaran ini disampaikan pada setiap jenjang. Kitab yang diajarkan berbeda-beda sesuai dengan tingkat jenjangnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun