Lalu waktu -bukan giliranku
Mati hari -bukan kawanku
ENGKAU ANGIN
Karya Sitok Srengenge
Semula aku sangka kau gelombang
tapi setiap kali aku renangi
engkau menggasing bagai angin
Peluh membuncah dan ruh dan tubuh gelisah
adalah ibadah bagi Cinta tak berjamah
Di situ, kunikmatkan teduhmu
sesekali sebelum kau berhembus pergi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!