"Pabrik tekstil itu," sambil menunjuk ke salah satu bangunan yang banyak berdiri di kawasan industri itu.
"Sudah lama kerja di situ?" tanya Andi.
"Baru dua bulan. Kalau kamu kerja di mana?" Wati ganti bertanya.
"Aku kerja di pabrik garmen yang di sebelah sana," jawabnya sambil menunjuk ke suatu arah.
"Aku sudah dua tahun kerja di situ," sambungnya.
"Kamu asli Semarang ya?" tanya Wati.
"Iya, rumahku di daerah Pleburan. Trus, kamu aslinya mana?"
"Cepu," jawab Wati sambil mengusap keringat yang menetes di wajahnya dengan sapu tangan putih yang dari tadi dipegangnya.
"Kok bisa sampai kerja di sini sih?" tanya Andi seperti seorang polisi menginterogasi tersangka maling ayam yang baru saja tertangkap.
"Aku dulu kerja di sebuah pabrik di Cepu selama tiga tahun, tapi kemudian dikeluarkan atau tepatnya kontrakku tidak diperpanjang, cari tenaga baru, katanya. Makanya aku ke Semarang untuk cari kerja. Untunglah sampai di sini aku bisa langsung dapat kerja," panjang lebar Wati menceritakan pengalamannya.
"Trus orang tuamu nggak kerja?" tanya Andi lagi.