Mohon tunggu...
May Triranto Maharini
May Triranto Maharini Mohon Tunggu... Guru - pembelajar dan tenaga pengajar

Seorang tenaga pendidik. Tertarik dengan keunikan panorama, budaya, dan kuliner. Suka mengungkapkan pikiran melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Kilas Balik Travel Sebelum Pandemi: Singgah Sejenak di Kota Olomouc

1 September 2021   11:27 Diperbarui: 2 September 2021   01:49 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Trem, salah satu transportasi umum di Olomouc / Dokpri

Trem, salah satu transportasi umum di Olomouc / Dokpri
Trem, salah satu transportasi umum di Olomouc / Dokpri

Hingga ada saatnya kami merasa agak lapar, kami menemukan sebuah toko roti yangjuga sekaligus berupa kafe. Banyak sekali roti yang dijual di situ dan tampak menarik. 

Croissant butter berisi coklat yang dijual oleh toko roti tersebut terasa enak di lidah dan cukup mengisi perut kami yang saat itu pun memang suhunya dingin sekali, berkisar satu derajat celcius. Design interior toko roti tersebut pun juga sangat khas tipe kafe kecil di Eropa.

Di sebuah toko roti di Olomouc / Dokpri
Di sebuah toko roti di Olomouc / Dokpri

Setelah itu kami berjalan lagi. Dan kami menemukan sebuah toko. Tertarik, kami masuk ke dalam toko tersebut. Ada hal yang menarik perhatian kami, kosmetik. Kosmetik di toko tersebut harganya tidak terlalu mahal. Saya memborong beberapa lipstik dan juga eye liner di toko tersebut. 

Satu yang harus diperhatikan jika belanja di negara-negara Eropa, mungkin sama yang sudah diberlakukan di Jakarta dua tahun belakangan ini, yaitu mereka tidak menyediakan kantung belanja. Saat itu kami tidak membawa kantung belanja, tapi kami bisa membeli kantung yang mereka sediakan.

Tersesat tapi dinikmati / Dokpri
Tersesat tapi dinikmati / Dokpri

Keluar dari toko tersebut, kami tersenyum lebar. Ya, kami perempuan, jadi wajar bahagia jika menemukan female things dan dapat membelanjakannya, meskipun saya sendiri sebenarnya bukan orang yang sangat feminim. 

Kami melanjutkan langkah kami menuju area parkir bus kami yang sudah dekat. Dari jauh, kami sudah melihat beberapa anggota grup rombongan kami sudah berdiri di titik kami berjanji bertemu sebelum menuju bus. 

Ada hal lucu yang ingin saya ceritakan. Saya saat itu sangat kedinginan hingga perly menemukan toilet. Di sana, toilet umum sangat langka. Sekalinya ada, kami harus menyediakan uang coin untuk di masukkan ke dalam lubang di gagang pintu toilet tersebut. 

Walaupun saya memiliki uang coin, tapi ternyata harapan saya pupus karena pintu toilet tersebut tidak dapat dibuka jadi saya tidak dapat masuk ke dalamnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun