Jangan tanya soal produktivitasnya. Seolah tak ada soal meski tubuh lumpuh sebelah. Saya sendiri sampai kewalahan membaca tulisan-tulusan Kang Budi. Seperti air Ciliwung mengalir deras dari Bogor membanjiri Jakarta. Saya sampai megap-megap.
***
Tahun 2024 ini Kang Budi menjadi satu dari lima nominasi Terbaik dalam Jurnalisme Warga dalam rangka Kompasianival. Itu sangat pantas. Lebih dari layak baginya untuk menjadi yang terbaik, pemenang, dalam kategori itu.
Saya tahu, masalah stroke itu sejatinya jauh dari kata ringan. Tapi Kang Budi adalah orang yang paham ilmu gaya fisika. Dia tahu beban seberat apapun akan menjadi lebih ringan jika diangkat dengan bantuan pesawat sederhana semisal katrol. Cerdasnya Kang Budi, dia bisa menjadikan Kompasiana sebagai salah satu dari pesawat sederhana itu. Keterlaluan bila karena ini hidung Admin K tidak kembang-kempis bangga.
Kang Budi telah membuktikan bahwa penyintas stroke bukan beban sosial melainkan kontributor sosial. Dia menunjukkan bahwa stroke bukan alasan untuk terpuruk, menyerah dalam hidup. Sekaligus dia membuktikan betapa besar manfaat yang mengalir dari kepala seorang  penyintas stroke, dalam bentuk kisah inspiratif dan  gagasan konstruktif.
Terus terang, artikel ini saya tulis sebagai dukungan kepada Kang Budi. Dia sangat layak menjadi yang terbaik dalam Kompasianival 2024.
Pernah dia bilang akan membantu saya melunasi utang soto kepada Mas Karso. Tapi bukan itu alasanku mendukung Kang Budi. Aku cuma ingin dia traktir makan soto kuning Bogor.Â
Vote, Kang Budi! [eFTe]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H