Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Gudeg Semarang, Satu Tanya Rasa Usai Makan di Emper Toko

20 Agustus 2024   17:46 Diperbarui: 20 Agustus 2024   18:30 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mbak Tum dan pelayan warung sedang menyiapkan gudeg pesanan pelanggan (Dokumentasi Pribadi)

"Reimburse, Ayah," anak gadisku menagih uang ganti.  Tadi dia yang membayar makanan.  Karena yakin ayahnya pasti akan menganti, reimburse.

"Berapa?"

"Seratus duapuluh ribu."

"Ya, nanti."

Sambil mengamati lampu-lampu jalan berlarian ke belakang di luar mobol, sebuah tanya mondar-mandir di dalam batok kepalaku. Tentang sesuatu rasa yang kurang dari gudeg koyor yang baru saja kunikmati. 

"Ada yang kurang tapi apa, ya," pikirku.

"Tadi kita makan gudeg koyor Semarang, kan? " Aku bertanya untuk penegasan kepada istriku.

"Iya. Koyor itu pembeda utama gudeg Semarang dengan Yogya dan Solo." 

 Koyor adalah urat-urat daging sapi yang dimasak lama sampai empuk benar. Itu ciri khas gudeg Semarang.

"Kok aku gak merasakan koyornya, ya?"

Serentak istri dan anak gadisku ngakak.  Aku tak mengerti, mengapa mereka justru menertawakan si tua yang sedang bingung ini. Ter-la-lu!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun