Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

4 Gagasan Wisata Baru untuk Samosir, Kaldera Toba [Bagian 2]

29 Juli 2024   18:08 Diperbarui: 30 Juli 2024   12:57 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bukit Holbung dengan latar belakang Gunung Pusukbuhit di sektor barat Kabupaten Samosir, Sumatera Utara (Dok. Facebook Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir via kompas.com)

Pada Bagian 1 tulisan ini saya sudah sampaikan dua gagasan wisata baru, dalam arti memberi kebaruan atau nilai baru, untuk wilayah Kabupaten Samosir, Kaldera Toba.

Pertama, wisata serendepitas Sidihoni. Wisata ini digagas untuk menawarkan kedamaian dan keheningan tempat itu sebagai inti pengalaman wisata.

Kedua, wisata pelestarian in situ ihan Batak Bonandolok. Wisata ini digagas untuk menawarkan pelestarian ihan, ikan adat Batak yang sudah nyaris punah, di habitat aslinya yaitu Sungai Sitapigagan sebagai obyek wisata. 

Perhatikan bahwa kedua gagasan wisata itu membawa implikasi pelestarian lingkungan alam. Wisata Serenitas Sidihoni berimplikasi pelestarian Danau Sidihoni dan perbukitan padang sabana yang mengitarinya Sementara Wisata Ihan Batak Bonandolok berimplikasi pelestarian Daerah Aliran Sungai Sitapigagan dari hilir sampai hulunya.

Melanjutkan tulisan terdahulu, pada bagian ini saya hendak membagikan dua lagi gagasan wisata baru untuk Samosir.

Batu parholian, kubur batu di situs Pagarbatu, Pardomuan Samosir (Tangkapan layar Youtube Jhonny Siahaan)
Batu parholian, kubur batu di situs Pagarbatu, Pardomuan Samosir (Tangkapan layar Youtube Jhonny Siahaan)

Poros Pagarbatu - Aek Natonang 

Berdasar geografi genealogis, Pulau Samosir itu sebenarnya terpotong dua, bagian utara dan selatan. Dua bagian itu dipisahkan oleh sebuah garis batas imajiner yang terentang dari sekitar pantai Simbolon di barat sampai pantai Tuktuk di timur.

Dua bagian itu dihuni dua belahan masyarakat Batak Toba. Bagian utara, wilayah Sumba, didiami keturunan Raja Isumbaon. Sedangkan bagian selatan, wilayah Lontung, didiami keturunan Raja Lontung, cucu Raja Tateabulan.

Dalam hal pariwisata, Samosir utara ternyata lebih maju dibanding selatan. Di utara kini ada misalnya Waterfront City Pangururan, Pantai Parbaba, Pantai Batuhoda, Kampung Ulos Hutaraja, Kampung Adat Siallagan, Danau Sidihoni, dan Makam Raja-raja Sidabutar di Tomok.

Sebaliknya di Samosir selatan. Sejauh ini baru ada tiga yang terdeteksi: Danau Aek Natonang, Ekowisata Silimalombu, dan Situs Pagarbatu. Tapi ketiganya tak sepopuler obyek-obyek wisata di Samosir utara. Tingkat kunjungan ke sana masih rendah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun