Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Kisah Pohon Jomlo di Bukit Beta Kaldera Toba

26 Februari 2024   04:56 Diperbarui: 26 Februari 2024   15:50 937
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Proses evolusi ribuan tahun kemudian menciptakan lapisan atas tanah di atas kubah-kubah lava itu. Selanjutnya tumbuh vegetasi yang menghasilkan padang sabana luas di Bukit Beta itu. Lapisan atas tanah itu terbilang dangkal. Sehingga menyulitkan pepohonan tumbuh lebat di sana. 

Pohon jomlo itu dengan demikian tergolong pohon unggul. Dia bisa mengatasi persoalan lapisan tanah yang tipis dan hara yang miskin, lalu menemukan relung hidupnya di situ.

Jadi, dibalik eksotisme tampilan Pohon Jomlo, ada sejarah perjuangan hidup yang tak kenal kata menyerah. Sekalipun dicekam oleh syarat-syarat kehidupan yang minimalis. Dia adalah simbol perjuangan hidup dalam kesendirian.

Pohon Jomlo yang kesepian di Bukit Beta, Tuktuk Siadong, Samosir (Sumber: Holl R. via Google Map)
Pohon Jomlo yang kesepian di Bukit Beta, Tuktuk Siadong, Samosir (Sumber: Holl R. via Google Map)

Lindungilah Pohon Jomlo Itu

Ketika pohon Sycamore Gap di Inggris tumbang rebah ke tanah, maka tamat pula riwayat sebuah obyek wisata. Warga marah dan sedih, negara merugi.

Jadi bayangkanlah apa yang akan terjadi bila ada orang iseng menebang Pohon Jomlo di Bukit Beta. Atau ada seseorang yang mabuk cinta padanya, lalu menculiknya untuk dibawa "kawin lari". Dipastikan bukit itu akan kehilangan tetengernya, daya pikatnya. Dia tak akan pernah seindah dan seeksotis dulu lagi.

Karena itu baiklah jika komunitas setempat melindungi Pohon Jomlo itu. Sayangilah dia. Pupuklah dan jaga dia dari bahaya vandalisme. Sekaligus beri dia identitas nama lokal, nasional,  dan nama ilmiah (Latin), serta catatan kisah hidupnya.

Ada satu contoh untuk diteladani. Pohon tara di Kambira, Tanah Toraja. Itu adalah pohon besar kuburan bayi merah. Batangnya dilubangi lalu jasad bayi disimpan di dalamnya. Pohon itu kini sudah mati, tinggal setengah batangnya tegak. Tapi dia tetap dilindungi warga dan dikunjungi wisatawan.

Air terjun Simangande tampak di kejauhan barat daya dari bawah Pohon Jomlo di Bukit Beta. Air terjun itu dijuluki Air Terjun Cinta karena dinding tebingnya membentuk citra hati (Foto: Rouven via Google Map)
Air terjun Simangande tampak di kejauhan barat daya dari bawah Pohon Jomlo di Bukit Beta. Air terjun itu dijuluki Air Terjun Cinta karena dinding tebingnya membentuk citra hati (Foto: Rouven via Google Map)

Kala Pulau Samosir sedang tertutup kabut, dari Bukit Beta air terjun Simangande  tampak seolah turun langsung dari awan di langit (Foto: YouTube Syahrial Ahmad)
Kala Pulau Samosir sedang tertutup kabut, dari Bukit Beta air terjun Simangande  tampak seolah turun langsung dari awan di langit (Foto: YouTube Syahrial Ahmad)

Sejatinya Pohon Jomlo di puncak Bukit Beta itu adalah titik pandang strategis. Berdiri di bawahnya, lalu memandang sekeliling 360 derajat, yang ada hanya keindahan. Ke utara tampak dinding timur Samosir tegak membiru; ke timur tampak hamparan air danau bak cermin raksasa; ke selatan dinding timur Samosir lagi; ke barat tampak air terjun Simangande seakan mengiris dinding pulau Samosir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun