Itu dasarnya mengatakan sapaan "profesor" dalam debat capres/cawapres menjadi terkesan pejoratif. Sebab gelar profesor tak berlaku dalam debat capres/cawapres. Gelar itu hanya berlaku di ranah akademik.Â
Begitupun dengan gelar sosial "gus". Hanya berlaku di kalangan pesantren atau umat.
Karena itu, saran kepada KPU, dalam debat terakhir capres/cawapres nanti tolong dibuat dan ditegakkan aturan larangan menyapa capres/cawapres lain dengan gelar akademik atau gelar lainnya. Gunakan sapaan "bapak" atau "saudara" saja.
Jangan jadikan debat capres/cawapres sebaga arena merendahkan gelar jabatan akademik "profesor" atau gelar darah biru "gus". (eFTe)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H