Pengembangan dan Pelestarian
Sekali kambing samosir sudah ditetapkan sebagai plasma nutfah khas lokal, maka konsekuensi pengembangan dan pelestarian mengikut di belakang.
Terdapat dua masalah pokok peternakan kambing panorusan samosir secara in situ, di daerah Samosir sendiri.
Pertama, penurunan populasi kambing samosir di daerah Samosir karena faktor penyusutan areal penggembalaan atau keterbatasan daya dukung lingkungan.
Sebagai solusinya dapat dipertimbangkan dua langkah berikut:
- Perubahan cara peternakan kambing dari pola ekstensif (pelepasan) ke pola intensif (pengandangan), disertai pengembangan budidaya pakan ternak kambing.
- Integrasi pengembangan peternakan kambing dan pengembangan pertanian pangan. Hasil sampingan dan limbah pertanian dapat dimanfaatkan untuk pakan kambing. Antara lain jerami, tunas padi, daun jagung, daun kacang-kacangan, menir, dan dedak.
Kedua, tingkat fertilitas riil kambing betina yang kurang optimal karena jumlah pejantan yang terlalu sedikit.
Solusi jangka pendek untuk masalah itu adalah:
- Program inseminasi buatan untuk kambing samosir.
- Peningkatan jumlah kambing pejantan melalui usaha pembibitan ternak disertai usaha rekayasa budaya, khususnya penggunaan kambing betina untuk kegiatan adat.
Ketiga, pemurnian genetik kambing panorusan samosir. Arahnya untuk mendapatkan kambing samosir yang bulunya putih total dan tanduk serta kukunya coklat muda ke arah keputih-putihan. Dengan demikian tak ada lagi kambing samosir yang punya noktah bulu hitam.
Mungkin bisa diupayakan juga rekayasa genetik, semisal cloning, untuk mendapatkan kambing samosir dengan genetik murni. Hal itu sudah coba dilakuksn pada tedong bonga. kerbau bulai Toraja. Tentu perlu peran balai penelitian ternak BRIN di sini.
Keempat, pengembangan kuliner kambing samosir, sebagai alternatif untuk kuliner berbasis ternak babi. Misalnya pengembangan kuliner gulai kambing, sate kambing, dan sop kepala kambing yang sejauh ini tak lazim di Samosir.
Pengembangan kuliner semacam itu bisa mendorong pertumbuhan wisata halal. Pada gilirannya hal itu dapat meningkatkan permintaan daging kambing. Lalu di ujungnya mendorong peningkatan pembibitan dan peternakan kambing samosir.