Konon kompleks istana itu sekaligus berfungsi benteng pertahanan. Baik pertahanan dari serangan kampung lain, maupun dari serangan tentara Belanda semasa Perang Batak (1878-1907).
Kini era raja-raja telah berlalu. Sibandang, Papande, dan Sampuran sudah menjadi desa-desa Indonesia merdeka. Sebanyak 2.357 warga pulau yang tersebar di tiga desa kini dipimpin tiga kepala desa. Bukan oleh raja, sekalipun kepala desa itu anggota marga raja.Â
Dengan luas pulau 11,94 km2, kepadatan penduduk Sibandang terbilang tinggi. Data BPS Tapanuli Utara (2023) mencatatkan kepadatan 197 jiwa per km2. Sedikit di atas kepadatan penduduk Kecamatan Muara (183 jiwa per km2) tapi jauh di atas angka Kabupaten Tapanuli Utara (83 jiwa per km2).Â
Sibandang, bagaimanapun, harus mengendalikan pertumbuhan penduduknya. Secara bersamaan juga harus mengembangkan ekonominya. Untuk menyiasati daya dukung pulau yang terbatas.
Agroekologi dan Wisata Ekologi Manusia Sibandang
Sibandang sejak 2020 ditetapkan sebagai area geosite Tapian Nauli - Sibandang, di bawah pengelolaan Badan Pengelola Geopark Kaldera Toba (BPGKT). Sebagai area geosite maka tiga potensi Pulau tersebut -- yaitu keanekaragaman geologis, biologis, dan budaya akan dikelola dan dikembangkan demi kemajuan Sibandang dan Kaldera Toba umumnya.
Agroekologi Sibandang adalah pertanian lahan kering. Hingga ke puncak Sibandang, warga mengusahakan tanaman hortikultura tahunan seperti mangga, kakao, kopi, dan kemiri. Juga mengusahakan hortikultura musiman seperti bawang merah, kacang tanah, dan ubi-ubian. Tak lupa, palawija jagung.
Kebun mangga Toba merupakan kekayaan hayati terpenting di Sibandang, sekaligus sumber pendapatan utama bagi penduduknya. Pulau ini dijuluki "Pulau Mangga" karena dipenuhi ribuan pohon mangga berusia puluhan bahkan ratusan tahun. Mangga Sibandang khas dengan buahnya yang berukuran kecil, rasa sangat manis, dan warna kulitnya kuning cerah.
Sibandang dan desa-desa lain di Muara, adalah penghasil mangga Toba terbesar di Sumatera Utara. Pulau ini memasok buah mangga ke kota-kota di Sumatera Utara, semisal Tarutung, Balige, Parapat, Siantar, sampai Medan.