Kalau ada tokoh, informan, atau responden yang bertingkah, jual mahal, banyak cingcong dan cengkunek, tinggalkan saja. Orang semacam itu hanya akan merusak proses riset.
Kuncinya adalah membangun rapport (hubungan baik) optimal dengan mereka. Membangun relasi subyek-subyek yang setara antara periset (peneliti) dan teriset (tineliti). Bukan relasi subyek-obyek yang timpang, subordinatif dan eksploitatif.
Hindarilah situasi under-rapport, pemosisian diri seoenuhnya di luar masyarakat ajang riset. Â Itu artinya miskin komunikasi, sangat berjarak, sehingga mahasiswa periset berisiko jatuh pada etnosentrisme. Suatu sikap dan tindakan menilai masyarakat ajang riset menurut cara pandang sendiri (over-objective). Mengabaikan fakta pandangan warga masyarakat tentang diri sendiri.
Hindari pula situasi over-rapport. Â Itu situasi terlalu akrab dengan warga masyarakat. Risikonya bisa jadi going native, menyatu sebagai bagian integral dari masyarakat tineliti. Tak bisa lagi membedakan peran sebagai periset dan sebagai "warga baru" dalam masyarakat ajang riset.Â
Itu bisa berakibat riset menjadi over-subjective, menggunakan sepenuhnya cara psndang warga setempat. Dengan begitu riset kehilangan obyektivitasnya.
Kisah anekdotal tentang going native itu adalah mahasiswa periset yang jatuh cinta pada perjaka/perawan setempat. Lalu kawin dan menjadi bagian dari masyarakat tineliti. Sarjana belum teraih, status suami atau istri sudah didapat lebih dulu. Itu benar ada kejadiannya.
Bukannya gak boleh jatuh cinta lalu menikah. Tapi mbok ya bereskan skripsinya dulu.Â
Fokuslah saja. Skripsian ya skripsian. Jangan disambi dengan affair yang aneh-aneh.
***
Barangkali ada yang bilang, empat butir pelajaran di atas kan ditarik dari pengalaman riset konvensional. Riset empiris langsung ke tengah masyarakat.
Lalu muncul dalih. Riset skripsi sekarang bisa dilakukan di lingkungan organisasi modern. Semisal di perusahaan, kantor pemerintahan, dan LSM internasional. Â Tak perlu langlang buana ke pedalaman. Cukup duduk manis di depan komputer di dalam ruang berpendingin.Â