Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Postscriptum Pengalaman Riset Skripsi di Pedalaman Tulangbawang Lampung

26 Oktober 2023   07:01 Diperbarui: 26 Oktober 2023   16:27 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena itu jangan sekali-sekali pula menyerahkan penyusunan proposal kepada joki bayaran. Sebab itu berarti memupuk kemalasan berpikir. Sehingga yang tersisa di benak hanya kedunguan.

[2] Siapkan rencana matang karena riset skripsi adalah penjelajahan ke wilayah "belum tahu" (unknown shepere).

Tentu saja sebuah proposal merujuk pada pengetahuan awal tentang apa yang akan dilakukan dalam riset. Tapi juga harus diingat inti proposal adalah "pertanyaan-pertanyaan saintifik yang belum diketahui jawabannya".

Bahkan tak jarang konteks sosial dan geografis "jawaban-yang-dicari" itu juga belum dikenal. Semacam antah-berantah bagi mahasiswa. Seperti petualangan ke tanah tak dikenal.

Karena itu mahasiswa harus mempersiapkan diri secara matang sebelum pergi riset. Bukan saja mental dan fisik harus prima. Logistik juga harus dihitung cermat. Jangan sampai kehabisan dana di tengah jalan. 

Kesiapan mental (psikis), fisik, dan logistik (teknis, naterial) itu wajib. Jika tidak, maka riset skripsi bisa berhenti di tengah jalan. Risikonya, ya, frustasi.

[3] Lakukan orientasi lapangan di lokasi riset skripsi.

Sekurangnya seminggu pertama harus dihabiskan untuk orientasi lapangan. Ini mencakup orientasi sosial dan geografis.

Orientasi sosial diperlukan untuk mengenali struktur sosial dan nilai budaya setempat. Dengan demikian mahasiswa terhindar dari ketersesatan sosial. 

Ketersesatan sosial itu ditandai kesulitan penyesuain diri dengan kehidupan sosial dan budaya masyarakat di lokasi riset. Akibatnya kehadiran mahasiswa menjadi sesuatu yang asing dan tak diterima oleh masyarakat. Jika ini terjadi, maka riset skripsi telah gagal sebelum dimulai.

Orientasi geografis juga wajib hukumnya. Mahasiswa harus menguasai peta lokasi. Itu perlu untuk menghindari ketersesatan saat mencari obyek dan subyek riset di lapangan. Wajib tahu titik-titik lokasi penting dan cara mencapainya.

[4] Bangun rapport optimal dengan para tokoh masyarakat, informan kunci, dan responden riset skripsi di lapangan.

Benar bahwa mahasiswa yang membutuhkan para tokoh masyarakat, informan kunci, dan responden untuk riset skripsinya. Tapi hal itu jangan sampai menjadi alasan mahasuswa nenjadi inferior di hadapan mereka.

Sebaliknya jangan pula beri peluang bagi mereka untuk merasa diri superior. Merasa penting banget, gitu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun