Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Di Bawah Pohon Sukun

14 Oktober 2023   07:23 Diperbarui: 14 Oktober 2023   18:12 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pohon sukun (Sumber: dishut.provjatim.or.id/Diedit FT)

Suami mana yang kuasa menolak permintaan istrinya yang sedang ngidam. Sekalipun dia suami terbejat sejagad, dia akan menganggukkan kepalanya.

Dokter Isroba berdiri tegak di teras klinik. Dia sedang berpikir keras cara mendapatkan buah sukun di senja hari. 

Tadi pagi sebenarnya dia sempat menelepon rekan bisnisnya Portim Lasem, importir obat-obatan dan alat-alat kesehatan yang kaya-raya. Dia menceritakan ikhwal istrinya yang ngidam sukun goreng. 

"Beli di toko online aja." Portim memberi saran solutif. 

Tapi Dokter Isroba terlalu sibuk. Dia lupa melakukan saran temannya.

Dalam kebingungannya, tiba-tiba pandangan mata Dokter Isroba tertumbuk pada sepohon sukun di pekarangan klinik.

"Hei! Sejak kapan ada pohon sukun di situ?" Terheran-heran dia bertanya dalam hati.

Pertanyaan yang salah. Pohon sukun itu sudah ada di sana lama sebelum Dokter Isroba membuka klinik aborsi di tempat itu. Tapi mata dan pikirannya selama ini hanya terfokus pada janin-janin tak bernoda di rahim-rahim para perempuan ternoda yang datang ke kliniknya.

"Lebat buahnya!" Dokter Isroba benar-benar bersorak gembira, mendongak ke tajuk pohon sukun yang sarat buah itu. 

Ada ratusan buahnya.  Bundar hijau berkilau ditimpa cahaya lampu jalan. Dia hanya perlu satu buah.

"Rezeki anakku." 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun