Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Huta dan Hauma: Mengenal Ekologi Budaya Batak Toba

16 September 2023   17:39 Diperbarui: 17 September 2023   09:00 1339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekologi budaya sawah di sebuah kampung Batak Toba di Balige, Toba (Foto: Kanal YouTube RD Explorer/screenshot)

Sedemikian tingginya nilai maknawi sawah bagi orang Batak Toba, sehingga tak lazim orang Batak menjual sawahnya kepada "orang luar". Maksudnya orang di luar dongan tubu, kerabat segaris darah patrilineal. 

Penjualan sawah semacam itu dipandang negatif. Pertama, hal itu berarti melepas ulos na sora buruk, sumber kemakmuran, kepada orang luar. 

Kedua, mengingat hauma adalah bagian dari golat marga atau wilayah tanah huta yang dikuasai marga raja (marga pendiri huta), maka penjualan semacam itu bermakna menjual kampung sendiri.

***

Karena sawah merupakan inti budaya orang Batak Toba, maka langgam kehidupannya berpusat pada sawah.

Aktivitas sosial, budaya, dan ekonomi orang Batak Toba itu mengikuti kalender pertanian sawah. Ritus-ritusnya khas masyarakat pesawah. Dimulai dari ritus penentuan awal musim tanam sampai ritus-ritus panenan. 

Untuk menentukan awal musim tanam, sampai awal abad ke-20, masih dilakukan ritus batu siungkap-ungkapon. Di Bakkara dulu Raja Sisingamangaraja akan mangungkap, mengangkat batu siungkap-ungkapon itu. 

Jika di bawahnya ada semut putih, maka boleh tanam padi; jika semut merah, jangan tanam padi; jika kosong, belum saatnya tanam padi.

Di ujung musim tanam ada ritus panen. Ritus terbesar adalah pengucapan syukur dan persembahan kepada Mulajadi Nabolon, Tuhan Yang Maha Besar. 

Tradisi ini masih dipertahankan penganut Ugamo Malim, agama asli Batak, berupa perayaan Sipahalima. Dalam perayaan itu, melalui gondang bolon Batak, disampaikanlah persembahan (hasil bumi dan ternak) dan puji syukur kepada Mulajadi Nabolon.

Terkait pengelolaan sawah, orang Batak Toba kemudian menciptakan ragam kelembagaan pertanian. Dari banyak kelembagaan, ada tiga yang paling penting.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun