Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Benarkah Anies Baswedan Bacapres Pro-Perubahan?

29 Juli 2023   09:49 Diperbarui: 29 Juli 2023   14:29 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta 2017-2022, Bacapres 2024 Koalisi Perubahan dan Persatuan (Foto: via disway.id)

Indeks Kebahagiaan.  Angka IK Jakarta merosot 0.65 poin dari 71.33 (2017) menjadi 70.68 (2021). Sementara IK nasional naik 0.80 poin atau 1.13% dari 70.69 (2017) menjadi 71.49 (2021).

Artinya kebahagiaan warga Jakarta merosot, diukur dari aspek-aspek  kepuasan terhadap kesehatan, pendidikan, pekerjaan, pendapatan rumahtangga, keharmonisan keluarga, ketersediaan waktu luang, hubungan sosial, kondisi rumah dan aset, keadaan lingkungan, dan keamanan.

Merosotnya kebahagiaan warga Jakarta itu konsisten dengan fakta kesenjangan pendapatan yang tergolong tinggi, peningkatan angka kemiskinan, dan peningkatan IPM yang rendah.

Kesimpulannya pertumbuhan taraf sosial-ekonomi Jakarta dalam periode pemerintahan Anies (2017-2022)  secara keseluruhan relatif stagnan atau bahkan merosot. Pertumbuhan PDB rendah, Rasio Gini Pendapatan (ketimpangan) meningkat, kemiskinan meningkat, pertumbuhan IPM rendah, dan indeks kebahagiaan warga menurun.

Artinya, Jakarta di tangan Anies tidak mengalami kemajuan sosial-ekonomi atau, dengan kata lain, tidak menunjukkan adanya perubahan signifikan.

***

Tapi bukankah Anies menjalankan sejumlah program yang diklaim sebagai program transformasi dan kolaborasi Jakarta? Simak infografis berikut.

Program transformasi dan kolaborasi Jakarta 2017-2022 (Sumber: okezone.com)
Program transformasi dan kolaborasi Jakarta 2017-2022 (Sumber: okezone.com)

Tentu perlu analisis mendalam untuk menjelaskan mengapa setumpuk program transformasi dan kolaborasi itu tak berdampak peningkatan taraf sosial-ekonomi warga Jakarta. 

Tapi sebuah penjelasan sementara, hipotetis, dapat diajukan di sini. Diduga bahwa program-program transformasi (dan kolaborasi) yang dijalankan Anies di Jakarta itu adalah gejala "modernisasi tanpa pembangunan."

Maksudnya, Anies melakukan modernisasi pada sistem layanan dan prasarana/sarana publik, tapi tak memberi dampak perubahan positif atau perbaikan signifikan pada taraf kehidupan sosial-ekonomi warga Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun